Jakarta, CNN Indonesia —
Siswa TK, SD, dan SMP di Kota Bogor, Jabar, yang mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bertambah.
Data terbaru, dilaporkan ada 171 siswa mengalami keracunan.
“Korban baru yang terdata hari ini sebanyak 135 orang, sehingga total korban menjadi 171 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno seperti dikutip Detik, Kamis (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor Sudah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) lanjutan pada 13 sekolah bersama dengan puskesmas, serta berkoordinasi dengan rumah sakit (RS) tentang pengambilan sampel dari muntahan pasien yang dirawat inap.
“Selanjutnya berkoordinasi dengan Labkesda untuk pemeriksaan sampel muntahan pasien, melakukan pengambilan sampel air minum isi ulang sebanyak dua liter, mengambil sampel usap tray sebanyak satu buah, sampel usap wadah makanan sebanyak satu buah, dan sampel usap dubur penjamah makanan sebanyak dua orang,” tuturnya.
Dinas Kesehatan Bogor, kata Retno, Bahkan berkoordinasi dengan sekolah Bila terdapat penambahan kasus lagi. Dinkes Kota Bogor Bahkan berkoordinasi dengan RS Bila ada laporan penambahan kasus.
“Dengan rincian 22 orang menjalani rawat inap, 29 orang menjalani rawat jalan, dan 120 orang mengalami keluhan ringan,” tuturnya.
Sejauh ini data tersebut berasal dari 13 sekolah di Kota Bogor. Dinkes Kota Bogor tengah menginvestigasi epidemiologis untuk mencari sumber kejadian, serta berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait dalam upaya penanganan, pengambilan sampel, dan edukasi ke masyarakat.
“Mengikuti hal di atas Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan rencana tindak lanjut diantaranya pemantauan kasus keracunan sampai kasus tidak ditemukan kembali, melakukan Terapi dan rujukan ke RS sesuai indikasi, pemeriksaan sampel muntahan dari rawat inap di rumah sakit dan pengambilan sampel dari dapur MBG,” bebernya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 36 siswa SD dan SMP di Tanah Sareal, Kota Bogor mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan program MBG yang diproduksi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bina Insani Tanah Sareal.
Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meminta Dinas Kesehatan menguji sampel sisa makanan Sampai saat ini tempat makanan yang digunakan para pelajar.
“Saya menugaskan Kadinkes untuk melihat sample dari bahan bahan bakunya, kemudian Bahkan sample sisa makanan Sekaligus muntahan. Tetapi Bahkan kita kadang kadang Dianjurkan Bahkan memperhatikan kebersihan dari omprengnya (tempat makanan),” kata Dedie, Rabu (7/5).
Dedie turut prihatin dengan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, peristiwa tersebut Pernah terjadi termasuk kejadian Istimewa (KLB).
“Yang Pernah terjadi Tak perlu ditanyakan lagi kami merasa prihatin dengan kejadian KLB, kejadian Istimewa. Keracunan yang menimpa anak anak siswa di lingkungan Tanahsareal, sumbernya dari SPPG Bina Insani yang tentunya kita Dianjurkan lihat lebih mendalam,” ujarnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
(detik/ugo)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA