Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Intelijen Iran mengklaim Pernah terjadi memperoleh banyak dokumen sensitif Israel, beberapa terkait dengan rencana dan fasilitas nuklir.
Sesuai aturan laporan media pemerintah Iran PressTV yang dilansir Reuters, Sabtu (7/6), tak ada tanggapan resmi langsung dari Israel dan tidak jelas apakah laporan itu terkait dengan peretasan yang dilaporkan terhadap pusat penelitian nuklir Israel tahun lalu yang Teheran pilih untuk ungkapkan Hari Ini di tengah meningkatnya ketegangan atas program nuklirnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sekalipun operasi untuk memperoleh dokumen tersebut dilakukan beberapa waktu lalu, banyaknya bahan dan kebutuhan untuk mengangkutnya dengan Unggul tinggi ke Iran mengharuskan pembatasan berita untuk memastikan dokumen tersebut mencapai Tempat yang dilindungi,” terang PressTV, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
“(Sumber yang mengetahui masalah ini) Bahkan mencatat bahwa dokumen begitu banyak sehingga meninjaunya, bersama dengan melihat gambar dan video, menghabiskan banyak waktu,” tambah PressTV menambahkan, tanpa Menyajikan rincian dokumen tersebut.
Pada 2018, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan agen Israel Pernah terjadi menyita “arsip” besar dokumen Iran yang menunjukkan Teheran melakukan lebih banyak pekerjaan nuklir daripada yang diketahui sebelumnya.
Kepala Negara AS Donald Trump mengancam Iran dengan pengeboman Bila Teheran tidak mencapai kesepakatan dengan Washington mengenai program nuklirnya.
Berbeda dengan, Trump pada April lalu dilaporkan memblokir rencana serangan Israel terhadap situs nuklir Iran demi Perundingan kesepakatan dengan Teheran.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada Rabu bahwa menghentikan pengayaan uranium Merupakan “100 persen” bertentangan dengan kepentingan negara. Ia Bahkan menolak permintaan utama AS dalam Perundingan untuk menyelesaikan perselisihan selama puluhan tahun terkait ambisi nuklir Teheran.
(sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA