Makassar, CNN Indonesia —
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar memperketat penerapan Pedoman Kesehatan, termasuk penggunaan masker dalam area asrama haji Sudiang, Makassar, Sulsel, demi mencegah penyebaran virus Pandemi, sepulangnya jemaah haji yang tengah berlangsung.
“Untuk itu tolong layani jemaah kita dengan baik sesuai SOP dan tupoksi masing-masing dengan tetap Memanfaatkan kewaspadaan,” kata Kepala Kemenag Sulsel, Ali Yafid, Minggu (15/6).
Menurut Ali Yafid bahwa kewaspadaan Wajib ditingkatkan, karena jemaah haji yang baru saja tiba dari tanah suci, dikhawatirkan membawa virus penyakit tertentu, khususnya berpotensi menular.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Makanya kami imbau dan mewanti-wanti Supaya bisa seluruh petugas memperhatikan Pedoman Kesehatan dengan menggunakan masker. Ini Harus bagi petugas Sekaligus pengunjung yang masuk di aula. Untuk jemaah lansia tolong tempatnya disterilkan dan para petugas dilarang kontak serta berinteraksi dengan mereka, kecuali petugas lansia dan Penyandang Disabilitas,” ungkapnya.
Ali Yafid menerangkan bahwa selama prosesi penerimaan dan penyerahan jemaah dari PPIH Embarkasi Makassar kepada PPIH daerah di Asrama Haji Makassar tidak boleh berlangsung lebih dari 30 menit.
“Serah terima jemaah diupayakan sesingkat Mungkin sekali. Tidak lebih dari 30 menit dan yang sambutan cukup 2 pejabat berwenang,” pungkasnya.
Sebelumya, Pemerintah Provinsi Sulsel mengeluarkan surat edaran kewaspadaan terhadap penyebaran virus Pandemi di kawasan pelabuhan dan bandara.
“Untuk mengantisipasi di bandara dan pelabuhan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/6).
Menurut Isaq bahwa surat edaran tersebut Dianjurkan disosialisasikan kepada masyarakat Supaya bisa bisa Memanfaatkan penerapan Pedoman Kesehatan, seperti penggunaan masker diterapkan setiap hari.
“Warga yang Sudah melakukan perjalanan dari luar negeri nantinya Berniat di screening oleh Balai Besar Karantina Kesehatan yang ada di pelabuhan dan di bandara, kita berkoordinasi terus,” ungkapnya.
Setelah adanya surat edaran ini, kata Ishaq pintu-pintu masuk ke Sulsel melalui pelabuhan dan bandara Berniat diperketat dengan melakukan pendeteksian terhadap warga yang Sudah melakukan perjalanan dari luar negeri, termasuk negara yang mengalami peningkatan kasus Pandemi.
“Iya (diperketat) tetap di screening dan dipantau di pelabuhan dan di bandara. Kan yang banyak terjangkit di Malaysia, Singapura dan Thailand, kita antisipasi dan Sudah ada standar prosedurnya untuk pelaku perjalanan di pelabuhan dan di bandara,” jelasnya.
Kadis Kesehatan Sulsel meminta warga yang Sudah melakukan perjalanan atau kunjungan di beberapa negara Asia Tenggara yang tingkat kasus Pandemi meningkat Supaya bisa bisa melakukan karantina mandiri sebagai langkah antisipasi.
“Sebaiknya ya, kalau ada gejala sebaiknya langsung diperiksa. Kalau parah yang Dianjurkan dirawat dan dikarantina, tapi itu selektif saja, dilihat situasi dan kondisinya saja,” ujarnya.
(mir/dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA