Belum Ada Rencana Pertemuan Putin-Zelensky


Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan belum ada rencana pertemuan antara Kepala Negara Vladimir Putin dengan Kepala Negara Ukraina Volodymyr Zelensky.

Lavrov menyatakan Putin Akan segera siap, ketika agenda Sebelumnya terbentuk.

“Tidak ada pertemuan yang direncanakan,” kata Lavrovr, dikutip kantor berita Rusia TASS.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Putin Akan segera siap bertemu dengan Zelensky, Bila agenda pertemuan Sebelumnya disiapkan. Agenda ini belum siap sama sekali,” imbuhnya.

Sebelumnya Lavrov mengaku Putin Akan segera siap bertemu dengan Zelensky, Meskipun demikian demikian semua masalah “Dianjurkan diselesaikan terlebih Pada Dahulu kala”.

“Dengan pemahaman bahwa semua masalah yang memerlukan pertimbangan tingkat tertinggi Akan segera diselesaikan dengan baik, dan para ahli serta menteri Akan segera menyiapkan rekomendasi yang tepat,” kata Lavrov.

“Dan, Niscaya saja, dengan pemahaman bahwa ketika dan Bila, perjanjian di masa mendatang ditandatangani, masalah orang yang menandatangani perjanjian ini dari pihak Ukraina Akan segera terselesaikan,” imbuhnya, dilansir dari Reuters.

Kepala Negara Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya menyatakan bahwa ia Pada Saat ini Bahkan sedang mempersiapkan pertemuan antara Putin dan Zelensky. Trump berujar Putin bersedia untuk melakukan pertemuan trilateral, yang menurut Kanselir Jerman Friedrich Merz Akan segera dihelat dalam dua pekan ke depan.

Wacana pertemuan Putin, Zelensky, dan Trump ini terjadi beberapa hari setelah Putin dan Trump bertemu di Alaska pada 15 Agustus.

Trump mengaku Pada Saat ini Bahkan sedang dalam pembicaraan untuk menentukan Tempat pertemuan ini.

Sementara itu, Rusia selama ini menyatakan bahwa Zelensky bukan Kepala Negara yang sah. Zelensky Terfavorit sebagai Kepala Negara Ukraina pada 2019 untuk masa jabatan lima tahun.

Meski seharusnya masa jabatan Zelensky Sebelumnya berakhir, Meskipun demikian demikian Ukraina masih belum bisa Menghelat Pemilihan Umum karena status darurat militer buntut invasi Rusia.

Para pejabat Rusia Sebelumnya menyuarakan kekhawatiran soal ini. Mereka menyebut Bila Zelensky yang menandatangani perjanjian, maka pemimpin Ukraina berikutnya bisa melanggarnya dengan alasan masa jabatan Zelensky Sebelumnya habis.

(dna)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA