Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Penanaman Modal menjadi salah satu Trik populer untuk mengembangkan kekayaan. Justru, maraknya kasus penipuan atau scamming di sektor keuangan, terutama Penanaman Modal, membuat banyak orang Dianjurkan lebih waspada.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total kerugian imbas scamming di sektor keuangan Indonesia capai Rp4,6 triliun sejak November 2024 Sampai Pada saat ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan total kerugian itu berasal dari pengaduan yang masuk ke Indonesia Anti-Scam Center (IASC) yang dibentuk pada 22 November 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dari mulai November tahun lalu kita buka, itu Sebelumnya ada Rp4,6 triliun total kerugian yang diadukan oleh masyarakat kita. Ini Istimewa,” ujarnya dalam acara Kampanye Nasional Berantas Scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal di Jakarta, Selasa (19/8).
Kiki sapaan akrabnya melihat kondisi ini sangat miris karena ternyata Sampai Pada saat ini masih banyak masyarakat yang tertipu baik masalah Penanaman Modal, ajakan berbisnis Sampai saat ini percintaan.
Karenanya, setiap individu Dianjurkan mewaspadai scamming dalam Penanaman Modal maupun bentuk lainnya lainnya.
Berikut Merupakan beberapa tips penting untuk menghindari scamming di dunia Penanaman Modal:
1. Waspadai Penanaman Modal High Return
Head of Advisory & Financial Planner Finansialku Shierly mengatakan semakin tinggi potensi keuntungan suatu Penanaman Modal, maka semakin tinggi risikonya. Oleh karena itu, semakin Dianjurkan proses dan waktu untuk belajar.
“Jadi kalau ada iming-iming penawaran return di atas 10 persen dan tanpa risiko, hati-hati red flag Penanaman Modal bodong,” ujarnya pada CNNIndonesia.com, Jumat (22/8).
Ia menyarankan Anda untuk mempelajari produk atau jasa apa yang dijual dari perusahaan Penanaman Modal. Apakah masuk akal Manakala mendapatkan keuntungan yang tinggi dari hasil penjualan produk atau jasanya.
Senada, Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno mengatakan Anda Dianjurkan mewaspadai invetasi yang menjanjikan keuntungan yang tidak realistis. Misalnya keuntungan 5 persen dalam sebulan.
Ia mengatakan janji keuntungan itu tidak masuk akal dibandingkan Penanaman Modal umumnya. Misalnya deposito yang bunganya 5 persen setahun dan obligasi negara ritel (ORI) yang Menyajikan imbal hasil 7 persen dalam setahun.
“Berarti kalau Ia Menyajikan keuntungan 5 persen sebulan, itu kan tidak realistis,” ujar Mieke.
2. Periksa Legalitas dan Izin
Shierly menyarankan Anda Dianjurkan memastikan perusahaan atau platform Penanaman Modal yang dipilih Sebelumnya terdaftar dan diawasi oleh otoritas resmi, seperti OJK.
Ia mengatakan perusahaan Penanaman Modal yang Sebelumnya resmi pun tetap diwaspadai banyak akun palsu atau phishing. Apalagi perusahaan yang tidak punya legalitas yang jelas dan tidak diawasi otoritas berwenang.
Dengan diawasi oleh otoritas, maka produk Penanaman Modal yang legal seharusnya Berencana ada transparansi yang disyaratkan. Misalnya: emiten saham menerbitkan laporan keuangan kuartalan, manajer Penanaman Modal menerbitkan laporan fund fact sheet setiap bulan, dan lainnya.
“Hati-hati Manakala tidak ada transparansi dan dokumentasi yang jelas mengenai penggunaan dana atau kinerja perusahaan Penanaman Modal tersebut,” ujarnya.
3. Jangan Termakan Promosi dan Testimoni
Shierly mengatakan biasanya para penipu Bahkan memanfaatkan faktor pemanis atau pendorong Supaya bisa korban segera Bisa jadi mengambil keputusan Penanaman Modal. Misalnya dengan Menyajikan promosi terbatas.
“Misalnya: join Di waktu ini, tempat terbatas, promo hanya hari ini. Manakala korban dalam kondisi kepepet butuh uang atau tergiur dengan keuntungan tinggi instan, maka semakin tidak bisa berpikir logis Manakala ditambah dengan tekanan batas waktu,” katanya.
Ia Bahkan menyarankan Anda tidak tergiur dengan testimoni atau review berlebihan. Apalagi zaman Di waktu ini testimoni bisa dipalsukan atau dilebih-lebihkan dengan berbagai Trik.
Shierly menyarankan Anda Dianjurkan berpikir kritis dengan Trik berpikir terbalik.
“Apa risikonya Manakala berinvestasi di produk Penanaman Modal ini? Kalau uangnya hilang semua, apakah kamu bisa relakan atau justru kehidupanmu bergantung pada modal Penanaman Modal ini?” katanya.
Ia Bahkan menyarankan Anda untuk mempelajari apakah ada testimoni nasabah yang pernah rugi komplain pada perusahaan Penanaman Modal tersebut. Kemudian, bagaimana Trik perusahaan menangani komplain atau risiko Penanaman Modal tersebut.
4. Jangan Segan dengan Keluarga atau Teman
Mieke Bahkan menyarankan Anda untuk tidak segan menolak Penanaman Modal yang ditawarkan keluarga atau teman Manakala memang berpotensi scamming. Anda tetap Dianjurkan memeriksa Penanaman Modal yang ditawarkan oleh orang terdekat.
“Yang sering saya temui orang enggak enak karena ditelepon terus, karena yang tawarin kakak ipar sendiri misalnya. Jadi jangan terburu-buru,” terangnya.
Padahal, sambung Mieke, Anda berhak mengatakan tidak.
“Anda tidak Dianjurkan menyetujui. Jadi beri Anda waktu untuk mempertimbangkan tawaran tersebut dengan melakukan riset,” ujarnya.
(sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA