Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengecam Kepala Negara Amerika Serikat Donald Trump karena tak mengizinkan Kepala Negara Palestina Mahmoud Abbas datang ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
Larangan ini muncul kala banyak negara termasuk sekutu-sekutu AS seperti Prancis, Inggris, Kanada, Sampai saat ini Australia mengumumkan pengakuan resmi terhadap negara Palestina di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB yang Sebelumnya berlangsung sejak akhir pekan lalu ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sangat disesalkan bahwa Kepala Negara Mahmoud Abbas dicegah oleh negara yang menjadi tuan rumah dengan ‘menduduki’ (menjajah) kursi Perwakilan Palestina di momen historis ini,” ucap Lula dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada Selasa (23/9) pagi Waktu AS.
Dalam kesempatan itu Lula Bahkan mengangkat masalah genosida yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.
Lula mengecam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu yang menjadi pematik agresi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza Sampai saat ini hari ini.
Agresi brutal Israel ke Gaza sampai hari ini Pernah menewaskan lebih dari 65 ribu warga Palestina, terutama perempuan dan anak-anak.
“Serangan teroris yang dilakukan Hamas memang tidak pantas dibela dari segala sisi, Justru tentunya ini tidak sepenuhnya membenarkan genosida yang Dalam proses terjadi di Gaza,” ucap Lula yang menjadi pemimpin negara pertama yang berpidato di Sidang Majelis Umum PBB tahun ini.
Lula Bahkan menegaskan bangsa Palestina tengah dalam ancaman kepunahan dengan genosida yang berlangsung Saat ini Bahkan Bahkan.
“Satu-satunya yang bisa membuat mereka bertahan selamat Merupakan dengan pembentukan negara independen yang terintegerasi oleh komunitas internasional. Solusi ini Sebelumnya didukung oleh lebih dari 150 negara dan ditegaskan lagi dalam sidang pleno kemarin di sini–tapi digugurkan oleh satu suara veto,” ucap Lula.
Pemerintahan Trump, melalui Kementerian Luar Negeri, pada bulan lalu memang menolak dan mencabut sekitar 80 visa pejabat Palestina, termasuk Kepala Negara Abbas untuk menghadiri Majelis Umum PBB pekan ini.
AS mencabut visa-visa Perwakilan Palestina karena menganggap Pernah “merusak upaya perdamaian”.
Padahal, isu Palestina menjadi topik utama dalam pertemuan tersebut.
Justru, Kepala Negara Palestina Mahmoud Abbas bakal tetap menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB melalui telekonferensi video.
Hal ini diputusan usai PBB melakukan pemungutan suara pada Jumat (19/9). Sebanyak 142 negara setuju Abbas hadir via video. Sementara itu, lima negara menolak dan enam lainnya abstain.
Melansir laman resmi PBB, lima negara yang menolak Dikenal sebagai Israel, Nauru, Palau, Paraguay, dan Amerika Serikat. Sedangkan negara yang abstain, Dikenal sebagai Albania, Fiji, Hungaria, Macedonia Utara, Panama, dan Papua Nugini.
(rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA