17 Organ BEM di Unair Kecam Pemecatan Dekan FK Usai Tolak Dokter Asing


Surabaya, CNN Indonesia

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Universitas Airlangga (Unair) menyatakan sikap mengecam pemecatan Budi Santoso, dari posisi Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair usai menolak kebijakan Pembelian Barang dari Luar Negeri dokter asing.

Mereka terdiri satu BEM universitas dan 16 BEM fakultas di Unair. Antara lain BEM Unair, BEM KM FK, BEM FKG, BEM FH, BEM FEB, BEM FF, BEM FKH, BEM FISIP, BEM FST, BEM FKM, BEM KM PSIKOLOGI, BEM FIB, BEM FKP, BEM FPK, BEM VOKASI, BEM FTMM, BEM FIKKIA.

“Pencopotan terhadap Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Didefinisikan sebagai Profesor Budi Santoso oleh Rektor Universitas Airlangga [M Nasih] dilakukan secara tidak transparan,” kata Kepala Negara BEM Unair Aulia Thaariq Akbar atau Atta, Selasa (9/7).


Maka dengan ini, kata Atta, BEM seluruh Unair menyatakan sikap. Pertama, mereka mengecam dugaan persekusi terhadap kebebasan akademik di lingkungan kampus.

“Mengecam seluruh tindakan persekusi terhadap kebebasan berpendapat dalam lingkup akademik seperti intimidasi, pengecaman, dan pemberhentian secara tidak adil di lingkungan kampus,” ucapnya.

Kedua, mereka meminta pimpinan Unair menjelaskan Surat Keputusan (SK) pengangkatan dekan, yang memuat frasa soal pemberhentian.

“Menuntut perumusan perincian Surat Keputusan Rektor Unair Nomor 762/UN3/2020 tentang Pengangkatan Dekan Fakultas dan Direktur Pascasarjana Universitas Airlangga

“Periode 2020-2025 pada Skor ke-3 tentang ‘dapat diberhentikan sewaktu waktu dalam masa jabatannya’ Supaya bisa tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan,” ucapnya.

Berikutnya, BEM se-Unair Bahkan menolak tindakan sewenang-wenang Nasih yang memecat Budi. Merka Bahkan menuntut rektor untuk transparan menjelaskan alasan pemecatan.

“Ketiga, menolak tegas tindakan sewenang-wenang oleh pimpinan kampus yang dilaksanakan secara sepihak. Keempat, menuntut transparansi dari rektor perihal alasan pemecatan Profesor Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Unair,” kata Ia.

“Kelima, menuntut rektor untuk berjanji di depan publik bahwa tidak Berencana merepresi kebebasan berpendapat seluruh civitas academica Unair,” tambahnya.

Lebih lanjut, Atta mengatakan, Budi diduga dicopot dari jabatannya sebagai dekan karena menolak rencana kedatangan dokter asing ke Indonesia. Ia menyayangkan pendapat itu justru direspons represif oleh pimpinan kampusnya.

“Disinyalir Prof Kendaraan Bus (Budi Santoso) ini berbeda pandangan soal dokter asing, cuma kenapa kok itu direspons represif oleh kampus, itu yang kami sayangkan,” ucap Atta.

Atta mengatakan Bila Budi yang merupakan dekan fakultas tertua di Unair saja bisa direpresi, maka seluruh civitas academica Unair bukan tak Mungkin terancam hal yang sama. Apalagi mahasiswa.

“Khawatirnya Merupakan, Dekan FK yang merupakan fakultas tertuanya Unair sampai direpresif kaya gitu, ya Kemungkinan civitas academica lainnya pun Mungkin Berencana berpotensi demikian kalau kita punya pandangan berbeda sama pemerintah,” ucapnya.

Ia pun meminta pimpinan Unair untuk mengkaji ulang keputusan pencopotan Budi itu. Ia Bahkan mendorong jajaran rektorat untuk menjunjung tinggi kebebasan akademik.

“Universitas harusnya melihat dan mengkaji ulang keputusannya mencopot Prof Kendaraan Bus. Dan bagaiamana kebebasan akademik itu Sangat dianjurkan dijunjung,” pungkasnya.

Rektor Unair M Nasih Sampai Di waktu ini masih belum Menyajikan klarifikasi ihwal pemecatan tersebut. Ia justru mempertanyakan mengapa media menulis pemecatan itu meski belum mendapatkan salinan Surat Keputusan (SK) Rektor perihal pemecatan Budi.

Guru besar Fakultas Ekonomi dan Usaha (FEB) ini mengatakan masalah itu Berencana diselesaikan bersama jajaran pimpinan Unair lainnya. Saat ditanya apakah ia Pernah terjadi menyiapkan sosok pengganti Budi, Nasih mengaku belum membahasnya.

“Sorry-sorry enggak ada statement nanti segera kami selesaikan bersama. Enggak ada [pengganti Budi], belum ada apa-apa ya,” kata M Nasih usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Ulul Azmi, Kampus C Unair, Jumat (5/7). 

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA