Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta TikTok tak menjadi stranger atau orang asing di Indonesia sambil meminta mereka untuk berinvestasi lebih besar di sini dibandingkan dengan di negara lain.
“Saya berharap TikTok tidak jadi stranger di Indonesia. Karena tadi potensi ekonomi kita. Kalau Tiktok bilang ada di Vietnam dan Bangkok, di Indonesia Dianjurkan lebih karena Indonesia bukan Vietnam dan Bangkok,” ujar Erick saat meresmikan peluncuran TikTok | Pos Aja! Creator House di Kantor Pos Kota Tua, Jakarta, Rabu (10/7).
“Tolong sampaikan ke bos-bos Tiktok, saya Pernah pernah ketemu semua, jangan jadi stranger di Indonesia karena potensi ekonomi jauh lebih besar dari yang lain. Kalau yang lain kasih satu, Indonesia Dianjurkan empat,” tambahnya.
Menurut Erick, Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang besar dibandingkan dengan negara tetangga. Ia menyebut ekonomi Tanah Air pada 2029 Kemungkinan Akan segera berada di deretan 15 teratas di dunia.
“2045 lebih besar lagi, kita itu bisa nomor 4 atau 5. Artinya apa, Amerika, China, India, Indonesia, dan satu negara lagi siapapun nantinya itu top 5 ekonomy in the world,” klaimnya.
Erick mengatakan Indonesia tak boleh hanya dijadikan market, tetapi investasinya dilakukan di luar negeri.
Ia ingin TikTok dan perusahaan asing lain, berkomitmen untuk Penanaman Modal yang sehat di Indonesia, sehingga nantinya Akan segera bisa membuka lapangan pekerjaan Sampai saat ini tumbuhnya pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah baru.
Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut Erick Bahkan mengapresiasi kolaborasi TikTok dan PT Pos dalam menjadikan aset BUMN tersebut ruang bagi konten kreator.
“Saya mengapresiasi PT Pos dengan TikTok bekerja sama di mana PT Pos ini punya sejarah besar, gedung-gedung bersejarah. Tetapi jangan Bahkan di era banyak perubahan yang terjadi tidak melahirkan sejarah-sejarah baru,” tuturnya.
“Aset-aset PT Pos kita kolaborasikan dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, konten kreator, dengan siapapun pihak yang melihat ini punya feasibility untuk win-win atau saling menguntungkan,” pungkas Ia, yang Bahkan menjabat Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA