PWNU DKI Akui Zainul Maarif yang Temui Kepala Negara Israel Pengurus LBM


Jakarta, CNN Indonesia

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Samsul Ma’arif mengonfirmasi bahwa Zainul Maarif yang bertemu dengan Kepala Negara Israel, Isaac Herzog, menjabat sebagai pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU DKI.

Ia Bahkan mengatakan Zainul Maarif itu Merupakan dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) di Jakarta.

“Yang pengurus lembaga. Lembaga Bahtsul Masail PWNU DKI. Namanya Zainul Maarif. Merangkap dosen Unusia,” kata Samsul saat ditemui di lingkungan Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7) petang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samsul mengaku Pernah bertanya langsung kepada Zainul terkait kunjungan bersama empat kader NU lain untuk bertemu Herzog. Zainul, lanjutnya, mengklaim berangkat atas inisiatif pribadi ada pihak yang mengajak untuk kepentingan penelitian.

Samsul mengaku tak mengetahui siapa penyandang dana bagi keberangkatan Zainul. Berbeda dari, ia mengungkapkan Zainul mengklaim turut mengeluarkan uang pribadinya dalam kunjungan bertemu Kepala Negara Israel tersebut. Zainul, kata Samsul, sekaligus membantah mendapatkan keuntungan besar atas kunjungannya bertemu Kepala Negara Israel.

“Jadi Ia ingin mengatakan ada tuduhan orang ‘oh ini dapat keuntungan besar’, tapi menurut cerita itu malah nombok. Tapi itu saya enggak tahu penyandang dananya,” kata Samsul.

Hukuman organisasi

Samsul mengakui Berencana Menyajikan Hukuman kepada Zainul atas tindakannya ini Mengikuti aturan organisasi yang berlaku.

“Kalau ada kesalahan fatal gunakan nama organisasi untuk pribadi dan kepentingan popularitas dan kepentingan yg berlawanan dengan ghirah NU, Niscaya itu Berencana diberikan Hukuman. Cuma Hukuman seperti apa kita bahas di rapat,” kata Ia.

Sebelumnya beredar foto lima orang kader NU atau Nahdliyin bertemu Kepala Negara Israel Isaac Herzog. Salah satu peserta yang turut serta Merupakan Zainul Maarif.

Empat lainnya Merupakan Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun, dan Izza Annafisah Dania.

“Ada lima orang. Ada satu dosen Unusia (Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia). Ada satu Pagar Nusa. Ada dua orang dari Fatayat. Ada satu dari PWNU DKI,” kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa siang.

Yahya mengatakan lima nahdliyin ini bakal mendapat Hukuman dari organisasi masing-masing. Seperti Unusia yang menggelar sidang etik untuk salah satu dosen yang berangkat Sampai sekarang PWNU DKI kepada anggotanya.

“Hukuman kita serahkan. Ini nanti jelas dari PWNU DKI Berencana melakukan proses. Termasuk keterlibatan LBM NU DKI dan Berencana diproses, Berencana diberi Hukuman. Aturan kita Pernah jelas dan rinci,” ujarnya.

PBNU Bahkan mengecam keras tindakan mereka. Yahya bahkan mengatakan Mengikuti klarifikasi ke pimpinan lembaga masing-masing, lima nahdliyin itu tak menginformasikan pertemuan dengan Herzog ke organisasi. Ditambah lagi,  pertemuan nahdliyin di tengah agresi Israel ke Palestina itu sebagai sebuah tindakan yang tidak dapat diterima.

Israel Di waktu ini masih gencar melancarkan agresi Sampai sekarang tindakan genosida ke Gaza Palestina yang mengakibatkan banyak korban sipil tewas.

(rzr/kid)

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA