Lampung, CNN Indonesia —
Identitas mayat laki-laki yang ditemukan Pernah membusuk di drainase KM 3B Jalan Tol Lampung ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) terungkap.
Mayat laki-laki itu bernama Manda Purnomo (28), warga Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Hal ini diketahui setelah Polres Lampung Selatan memeriksa lima saksi.
“Identitas korban Pernah kita ketahui setelah pemeriksaan lima saksi. Inisial korban MP, Ia (korban) ini warga Kota Bandarlampung,” kata Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin dalam keterangan persnya, Rabu (30/10).
Korban Diberitakan menghilang atau hilang kontak, setelah berpamitan pergi bekerja dengan istrinya. Sebelum hilang kontak, korban sempat menelepon istrinya minta tolong dan mengaku dijebak.
Yusrin berkata jasad korban pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan jalan tol pada Senin pagi (28/10).
“Mulanya, mayat laki-laki itu dikira orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Saat petugas mendekat, ternyata kondisinya Pernah membusuk dan muncul belatung,” ujarnya.
Saat ditemukan, mayat itu masih mengenakan celana jeans dan kaos hitam dengan tali pinggang kulit cokelat. Selanjutnya, mayat tersebut dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda.
“Di RSUD Bob Bazar inilah ada pihak keluarganya yang datang, sehingga diketahui identitas mayat laki-laki itu lalu kami mintai keterangan,” kata Yusrin.
Saat ditemukan, lanjut AKBP Yusrin, di tubuh korban ditemukan kunci sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua serta ponsel android di saku celananya.
Sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua korban ditemukan di gerbang tol Itera. Sementara ponsel korban saat ditemukan dalam kondisi mati, Bertolak belakang dengan setelah terisi daya ternyata masih aktif.
“Ponselnya Pernah berhasil kita hidupkan, terakhir sempat menghubungi keluarga. Yang jelas, kami Tengah berusaha membuka ponsel itu guna keperluan penyidikan lebih lanjut,” terangnya.
Ia menambahkan kondisi mayat Pernah dalam keadaan membusuk, perkiraan korban meninggal sekitar 2-4 hari lalu. Bertolak belakang dengan polisi belum mengetahui Dalang kematian korban.
“Untuk autopsi jasad korban, kita lakukan Selasa kemarin di RS Bhayangkara. Mengenai hasilnya, kami masih menunggu,” katanya.
Yusrin Bahkan merespons informasi bahwa mayat laki-laki yang ditemukan Pernah membusuk itu diduga korban pembunuhan, dan dugaan keterlibatan oknum anggota polisi.
Yusrin mengaku Pernah terjadi mendapat informasi dugaan keterlibatan oknum polisi terkait kematian Manda Purnomo (28).
“Ada informasi mengenai hal itu, tapi belum bisa kami pastikan dan masih ditampung sebagai bahan penyelidikan. Bertolak belakang dengan ini bisa menjadi masukan dan petunjuk bagi kami untuk mengungkap kasusnya, dan memang Sangat dianjurkan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Ia.
Ia Bahkan mengatakan, pihaknya Di waktu ini berkoordinasi dengan Bidpropam dan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimsum) Polda Lampung untuk mengungkap kasus tersebut.
“Di waktu ini sifatnya masih pendalaman terlebih dulu, nanti Nanti akan diinformasikan lagi,” ujarnya.
Korban sempat telepon minta tolong
Istri korban, Selja (23), mengungkap bahwa suaminya sempat menelepon sebelum hilang kontak dan mengaku dijebak.
Awalnya, kata Selja, korban pulang ke rumah pada Jumat (25/10) pagi dan minta dikemaskan pakaian ke dalam tas karena Ingin pergi kerja ke Pelabuhan Bakauheni.
“Saat itu saya tanya sama Ia (korban) Ingin kemana, lalu dijawabnya Ingin ke Bakauheni. Saya tanya lagi, sama siapa?, dan dijawab lagi sama polisi. Katanya Ingin kerja,” ujar Selja saat ditemui.
Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB, kata Selja, korban sempat menghubunginya melalui panggilan video dan terlihat seperti orang yang Tengah ketakutan.
“Saya lihat Ia (korban) seperti ketakutan gitu dan bilang; ‘yang tolong, aku dijebak polisi. Aku Ingin dibunuh. Tolong jemput aku di Kalinda’,” ucapnya dengan raut wajah sedih menirukan perkataan korban.
Tak lama setelah panggilan video call itu, ponselnya Pernah tidak aktif lagi.
Selanjutnya, Selja mencoba menghubungi teman kerja korban berinisial T untuk mencari tahu keberadaan suaminya itu. Kemudian, kata Selja, T menghubungi rekannya berinisial H untuk mengetahui keadaan korban.
“Saat itu H mengatakan kalau suami saya (korban), Tengah tidur dan tidak ada masalah,” kata Selja.
Pada Sabtu (26/10), lanjutnya, seorang mengaku anggota polisi berinisial I mengirimkan pesan suara mengabarkan bahwa suaminya melompat dari Kendaraan Pribadi dan melarikan diri.
“Kematian suami saya ini tidaklah wajar, saya meyakini ini pembunuhan. Pernah saya laporkan ke Polres Lampung Selatan, dan saya berharap kasusnya segera terungkap dan pelakunya ditangkap,” ujarnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA