Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap Bibit Siklon Tropis 96S terpantau aktif di Samudera Hindia bagian Barat Daya Bengkulu. Kemunculan bibit siklon tropis ini berpotensi memicu kondisi cuaca signifikan di Indonesia.
Menurut BMKG Sebanyaknya Trend Populer atmosfer, termasuk Bibit Siklon Tropis 96S berpeluang mempengaruhi pola cuaca di wilayah Indonesia Sampai saat ini sepekan ke depan. Apalagi, ada Sebanyaknya Trend Populer lain yang dapat memicu terjadinya hujan dengan intensitas signifikan di berbagai daerah.
Kondisi ini mengakibatkan hujan dengan intensitas Dalam proses Sampai saat ini lebat Diprediksi melanda sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Jabodetabek, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel.
Kemudian, di Kaltara, Sulsel, Sulteng, Gorontalo, Malut, Papua, dan Papua Selatan.
“BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang kemungkinan masih Berniat terjadi di beberapa wilayah Indonesia sepanjang minggu ini,” kata BMKG dalam laporan ‘Prospek Cuaca Mingguan Periode 26 November – 1 Desember 2024’, dikutip Senin (25/11).
Dinamika atmosfer
BMKG, dalam laporannya, mengaku Sebelumnya memantau Sebanyaknya Trend Populer atmosfer yang diperkirakan bakal mempengaruhi pola cuaca selama sepekan di Tanah Air. Trend Populer ini berkontribusi pada meningkatnya peluang pembentukan awan hujan di berbagai wilayah. Berikut di antaranya:
Pertama, Bibit Siklon Tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu yang Menyajikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat.
Kedua, Dipole Mode Negatif yang berlangsung konsisten dapat Mengoptimalkan pasokan uap airyang Mengoptimalkan curah hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia.
Ketiga, Trend Populer Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau berada di fase 3 yang aktif di wilayah barat Indonesia. Trend Populer ini Mendukung pembentukan awan hujan di Sumatera, Kalimantan, Sulawsi Bagian utara dan Malut.
Keempat, Gelombang Rossby dan Kelvin, yang dapat Mengoptimalkan peluang pembentukan awan hujan signifikan di wilayah barat dan timur Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, NTB, NTT, Maluku dan Papua.
Prospek cuaca sepekan ke depan
Lembaga meteorologi mengatakan kombinasi Trend Populer-Trend Populer ini berpeluang Mengoptimalkan curah hujan dengan intensitas Dalam proses Sampai saat ini sangat lebat, meliputi wilayah dari barat Sampai saat ini timur Indonesia.
“BMKG memprediksi hujan dengan intensitas Dalam proses Sampai saat ini sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, Berniat terjadi selama periode 26 November – 1 Desember 2024,” kata BMKG.
Berikut Merupakan daftar wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem dalam periode sepekan ke depan:
Hujan Dalam proses-lebat:
Sumatera: Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Kepulauan Babel, Bengkulu, Lampung.
Jawa dan Bali: Banten, DKI, Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, dan Bali.
Nusa Tenggara: NTB dan NTT.
Kalimantan: Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, dan Kaltara.
Sulawesi: Sulut, Sulbar, Sulteng, Sulsel, dan Sultra.
Maluku dan Papua: Malut, Maluku, Papbar Daya, Papbar, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua.
Hujan lebat – sangat lebat:
Sumsel dan Papua Selatan.
“Potensi angin kencang Bahkan diperkirakan terjadi di wilayah Aceh dan Sumut selama periode yang sama. Kondisi ini Mengoptimalkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti Bencana Banjir, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah rawan,” tutup BMKG.
(tim/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA