Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Bendahara Umum Partai Gerindra Thomas Djiwandono menjadi wakil menteri keuangan II, Kamis (18/7).
Thomas dilantik Sesuai aturan Keputusan Kepala Negara Nomor 45/M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Dengan begitu, Sekarang Menteri Keuangan Sri Mulyani memiliki wakil menteri selain Suahasil Nazara. Thomas yang Bahkan merupakan keponakan Kepala Negara Terfavorit Prabowo Subianto itu menjadi wakil menteri keuangan hanya untuk tiga bulan ke depan.
Maklum, masa jabatan Jokowi hanya berlangsung Sampai saat ini Oktober 2024. Berikutnya, Prabowo lah yang Nanti akan menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Sri Mulyani menyebut pelantikan Thomas sebagai wakil menteri keuangan II bertepatan dengan proses penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2025.
“Pelantikan ini kalau dari sisi waktu, timing, bertepatan dengan proses kita di Kementerian Keuangan Tengah menyusun rancangan pendapatan dan belanja negara atau RAPBN tahun 2025,” tuturnya.
Sang Bendahara Negara menjelaskan kementeriannya Merupakan institusi yang Menarik karena bertugas dan bertanggung jawab untuk menyusun APBN serta rancangan undang-undang (RUU) untuk diserahkan kepada Jokowi dan dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
Di sisi lain, ia menegaskan RAPBN 2025 nanti Nanti akan dijalankan oleh pemerintahan Prabowo.
“Oleh karena itu, di dalam mengemban tugas tanggung jawab tersebut, kami Kementerian Keuangan memang Dianjurkan berkoordinasi, berkomunikasi, terus melakukan kolaborasi, terutama dengan Kepala Negara Terfavorit dan timnya yang Ia tunjuk,” jelasnya lebih lanjut.
Sri Mulyani Bahkan mengatakan Thomas bakal bekerja sama dengan Wamenkeu I Suahasil dan seluruh pejabat eselon I Kementerian Keuangan. Mereka menjalankan tugas mengelola keuangan negara dan menggunakan instrumen keuangan negara untuk merespons dinamika perekonomian global dan nasional yang terus meningkat.
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita berpendapat penambahan posisi wakil menteri keuangan yang Nanti akan diduduki Thomas ini memiliki dua tujuan.
Pertama, untuk Mempercepat proses transisi anggaran dari ‘Jokowi-Sri Mulyani’ ke platform baru yang nanti Nanti akan digunakan pemerintahan baru. Kedua, sebagai ajang magang bagi Thomas sebagai bendahara negara menggantikan Sri Mulyani.
“Disebut Bahkan, Thomas boleh jadi Merupakan sosok yang Nanti akan menduduki bangku menteri keuangan nanti di pemerintahan baru alias sebagai pengganti Sri Mulyani,” kata Ronny kepada CNNIndonesia.com.
Bagaimanapun, kata Ronny, menteri keuangan Merupakan kursi strategis yang memang Dianjurkan dikuasai oleh Kepala Negara Terfavorit.
Opsinya, Prabowo bisa mengambil dari kalangan profesional tetapi bisa dikendalikan dan Mendukung kebijakan Kepala Negara, seperti Jokowi menunjuk Sri Mulyani. Pilihan lainnya, bisa mengambil dari partai yang latar belakangnya memenuhi.
Menurut Ronny, Thomas masuk kriteria kedua. Ia Merupakan bendahara partai yang memiliki latar pendidikan master ekonomi internasional. Jadi, sangat besar peluang Thomas jadi menkeu baru.
Selain bisa memperlancar transisi anggaran, posisi Thomas pun dapat beradaptasi selama beberapa bulan untuk bersiap-siap menduduki posisi tertinggi di Kementerian Keuangan nantinya.
“Bila demikian, maka arti lainnya Merupakan bahwa mendudukkan Thomas di bangku wakil menteri keuangan Di waktu ini Merupakan upaya memberi sinyal kepada pasar tentang gambaran sosok yang Nanti akan menggantikan Sri Mulyani nantinya,” imbuh Ronny.
Ronny berasumsi demikian karena Pada dasarnya soal transisi anggaran tersebut tidak terlalu membutuhkan penambahan posisi. Toh, tidak pernah Bahkan terjadi sebelumnya.
Ia mencontohkan, masa transisi pemerintahan dari SBY ke Jokowi tetap berjalan mulus, tanpa penambahan wakil menteri baru, Sekalipun platform ekonomi keduanya cukup berbeda.
Sementara antara Jokowi dan Prabowo memiliki platform yang tidak terlalu berbeda, apalagi Prabowo sering sesumbar pemerintahannya Merupakan lanjutan dari rezim Jokowi.
“Penambahan wamen ini, dalam Ekonomis saya, lebih tepat dimaknai sebagai ‘cek ombak’ buat Thomas sebelum menjadi menteri di satu sisi dan sebagai ajang ‘magang’ untuk beradaptasi di Kementerian Keuangan sebelum menjadi Menkeu di sisi lain,” kata Ronny.
Lanjut ke halaman berikutnya…
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA