Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyak 13 siswa terseret arus gelombang laut di Pantai Drini, Gunungkidul, DIY (DIY), Selasa (28/1). Empat di antaranya tewas karena terseret ombak di area arus pecah (rip current).
Pantai sering kali menjadi destinasi favorit untuk berlibur, tetapi di balik keindahannya, terdapat bahaya yang kerap tidak disadari pengunjung.
Salah satu ancaman terbesar di pantai Merupakan rip current, arus laut kuat yang bisa menyeret perenang ke tengah laut dalam hitungan detik. Kejadian Berkelas ini menjadi Dalang utama kecelakaan dan tenggelamnya wisatawan di berbagai pantai dunia.
Secara singkat rip current Merupakan arus laut kuat yang mengalir menjauhi pantai Ke arah laut lepas. Arus ini bisa menyeret perenang dalam waktu singkat dan membahayakan keselamatan.
Rip current terbentuk akibat pertemuan gelombang yang sejajar garis pantai. Tekanan air yang terjebak kemudian mencari jalur kembali ke laut melalui celah di antara ombak.
Kecepatan rip current bervariasi tergantung kondisi gelombang, pasang surut dan bentuk pantai. Dalam beberapa kasus kecepatannya bisa melebihi 2 meter per detik.
Arus ini dianggap berbahaya karena dapat menarik perenang jauh dari pantai tanpa disadari. Banyak korban tenggelam karena panik dan kelelahan saat mencoba melawan arus.
Dikutip dari situs BMKG, tanda-tanda rip current Kenyataannya bisa dikenali. Mulai dari warna air yang lebih gelap, ombak yang lebih kecil, atau pola aliran yang tampak berbeda.
Celah di antara ombak yang terus bergerak ke laut Bahkan bisa menjadi indikasi Kejadian Berkelas tersebut.
Untuk menghindari bahaya, pengunjung sebaiknya berenang di area yang diawasi petugas pantai dan menghindari berenang sendirian, terlebih di pantai yang tidak memiliki penjaga.
Bila terjebak rip current, tetaplah Tenteram dan jangan melawan arus secara langsung. Cobalah berenang ke arah samping sejajar pantai Sampai sekarang keluar dari arus, lalu kembali ke tepian.
Rip current Merupakan Kejadian Berkelas alam yang sering terjadi, dengan memahami Tips mengenali dan menghadapinya, risiko kecelakaan dapat dikurangi.
Sebelumnya, Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan para siswa yang tengah berlibur ini sempat berada di kawasan berbahaya pantai tersebut.
“13 orang bermain di rip current Drini,” kata Pipit dalam keterangannya, Selasa.
Sejauh ini, 13 orang siswa Sebelumnya berhasil dievakuasi. Sembilan dalam keadaan selamat dan empat meninggal dunia.
Sekretaris Satlinmas Rescue Berkelas Wilayah Operasi II Pantai Baron Surisdiyanto mengatakan rombongan siswa SMPN N 7 Mojokerto tiba hari Selasa sekitar pukul 06.30 WIB di Pantai Drini dalam rangka berlibur.
Sesampainya di Tempat, menurut Surisdiyanto, para siswa langsung bermain air di jalur kapal Pantai Drini. Padahal, Sebelumnya ada imbauan Supaya bisa tak mendekati wilayah tersebut.
(can/fea)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA