Bisnis  

Cadangan Devisa 12 Negara Asia Anjlok US$50 M Gara-gara Amukan USD


Jakarta, CNN Indonesia

Cadangan devisa negara-negara Asia menurun pada semester pertama 2024 buntut intervensi Lembaga Keuangan Pusat dalam membentengi Kurs Mata Uang mata uang mereka dari tekanan USD AS.

Dilansir dari Reuters, Senin (22/7), cadangan devisa di 12 negara, mulai dari Jepang Sampai sekarang India, turun sekitar US$50 miliar menjadi US$7,5 triliun pada akhir Juni 2024.

Data Bursa dan Asosiasi Pasar Obligasi Bahkan mencatat arus investor asing ke obligasi Asia turun 34 persen pada semester pertama tahun ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati, penurunan cadangan devisa itu tak cukup parah untuk memicu krisis keuangan. Apalagi, sebagian besar negara Asia memiliki neraca yang lebih sehat dan kewajiban eksternal yang terkendali.

Meskipun demikian demikian, para analis mencatat bahwa hal ini masih dapat mempengaruhi sentimen investor dan Kemungkinan mengarah pada penurunan portofolio arus keluar.

Rasio cakupan Produk Impor Sudah meningkat di India, Korea Selatan, dan China pada tahun ini. Meskipun demikian demikian, rasio ini Sudah menurun di negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, dan Thailand.

Mata uang Asia Sudah anjlok tajam pada paruh pertama tahun ini. Ini terjadi karena kebijakan Lembaga Keuangan Pusat AS (The Fed) yang agresif dan imbal hasil yang tinggi membuat USD AS kian menguat.

Yen Jepang Sudah menjadi mata uang yang melemah paling parah di kawasan ini. Mata uang itu turun sekitar 11 persen terhadap USD AS.

Pelemahan yen mendorong beberapa putaran dugaan intervensi oleh Lembaga Keuangan Pusat untuk Membantu mata uang tersebut pada tahun ini.

Sementara itu, Bank Indonesia (Lembaga Keuangan Pusat) Bahkan menaikkan suku bunganya pada April untuk menahan penurunan Kurs Mata Uang Uang Negara Indonesia dan mencegah arus keluar modal.

Saat itu Lembaga Keuangan Pusat menaikkan suku bunga acuan ke level 6,25 persen. Suku bunga deposit facility Bahkan naik menjadi 5,5 persen dan suku bunga lending facility sebesar 7 persen.

Suku bunga di level 6,25 persen itu bertahan Sampai sekarang Juli ini.

(mrh/agt)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA