Syarifah Fadiyah Alkaff (16) bersama kakaknya bergegas Ke arah rumah dinas Gubernur Jambi pada pertengahan 2023 lalu. Ia membawa harapan permasalahan rumah neneknya segera diselesaikan oleh pemerintah daerah.
Sesampai di rumah dinas yang berada di Kecamatan Pasar, Kota Jambi, remaja putri itu menjelaskan rumah neneknya kerap mengalami kerusakan imbas aktivitas perusahaan.
Selain pejabat Pemerintah Provinsi Jambi, Ketua Komisi Nasional Pelindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait (almarhum) Bahkan sempat mendengarkan penjelasan Fadiyah.
Justru, terjadi hal yang mengejutkan setelah Fadiyah menyampaikan aspirasinya dan mengikuti sesi foto bersama. Seorang pejabat Jambi merangkul dirinya lalu meminta Fadiyah Membantu Gibran Rakabuming Raka yang Berniat maju untuk pemilihan Kepala Negara yang Berniat datang. Padahal, pemilihan umum (Pemilihan Umum) 2024 masih lama.
“Setelah sesi foto, Ia merangkul kami. Ia bilang ‘Fadiyah kalau Ingin permasalahan nenek selesai, kita tolong saling bantu ya’. Terus kami bilang ‘saling bantu apa pak?’ Kami ini bukan siapa-siapa. Kami Bahkan bikin konten terkait permasalahan nenek. Kami tanya ‘konteksnya apa pak?’ Ternyata karena terkait pemilihan Kepala Negara. Setahu kami kan mas Gibran masih menjadi Wali Kota Solo,” ujar Fadiyah didampingi keluarganya kepada CNNIndonesia.com, pada akhir Juni 2024 lalu.
Fadiyah menolak tawaran yang menurutnya tidak jelas tersebut. “Itu bertentangan dengan idealisme kami,” katanya.
Ternyata, pencalonan Gibran sebagai wakil Kepala Negara terwujud beberapa bulan kemudian. Fadiyah yang teringat dengan ajakan Membantu Gibran, melayangkan kritikan pada Kepala Negara Jokowi yang diduga menggunakan fasilitas negara dan mengontrol MK demi Gibran menjadi wakil Kepala Negara.
Siswi kelas satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) itu kecewa Kepala Negara Jokowi tidak menepati janji menyelesaikan permasalahan rumah neneknya. Jokowi, menurutnya, malah sibuk dengan urusan politik untuk anaknya.
“Kilas balik tahun 2018, Ia berjanji Bahkan menuntaskan permasalahan nenek. Tetapi, Sampai Di waktu ini Bahkan dak ada Bahkan. Makanya kami membuat lontaran kritik Bahkan,” katanya.
Kendaraan Pribadi Mercy yang membawa Kepala Negara Jokowi blusukan ke Jambi. (Foto: Tangkapan layar youtube Sekretariat Kepala Negara)
|
Fadiyah mengungkapkan dirinya berhasil menemui Kepala Negara Jokowi ketika kunjungan kerja di Jambi pada 2018 lalu. Di tengah keramaian, Fadiyah sempat menyampaikan aspirasi Sampai saat ini foto bersama Kepala Negara.
Menurutnya, Kepala Negara Jokowi Pernah berjanji Berniat menyelesaikan permasalahan rumah neneknya. Justru, Sampai saat ini penghujung masa jabatan, Jokowi belum menepati janji tersebut.
Sejak melontarkan kritikan pada Kepala Negara Jokowi dan proses Pemilihan Umum 2024, Fadiyah kerap mendapatkan serangan di media sosial. Beberapa di antaranya, “Gendut sok pinter, masih smp aja belagu, dut gendut,” ditulis pengguna akun Instagram @aaryaxvii, Januari 2024 lalu.
“Kau kalau ga tau politik dan sebagainya, gausah norak, kau disekolah biar pintar, bukan jadi bodoh,” ujar @prabuangkasa, pengguna Instagram lainnya.
Berbagai serangan digital ini dapat dilihat di kolom komentar postingan yang diunggah Fadiyah dengan akun @fadiyahalkaff_.
Serangan digital yang didapatkan Fadiyah, bukan sekadar hinaan tetapi ada Bahkan bernada ancaman.
“Kalo ada yang nemu Ia di jalan, bacokin saja, bro,” ujar @Neiiisn, pengguna akun Instagram.
“Yang di daerah Jambi sayurin saja orang ini kalo ketemu,” kata @Feebriiaannnn, pengguna Instagram yang lain.
Justru, berbagai serangan digital itu tidak membuat Fadiyah berhenti melayangkan kritik. Apalagi menurut Fadiyah, sebagian pengguna akun yang menyerangnya tidak jelas sehingga diduga para buzzer.
Syarifah Fadiyah Alkaff (kanan) bersama kakaknya. (CNN Indonesia/Alfahri)
|
Fadiyah bukan sosok yang asing bagi masyarakat Jambi. Saat masih duduk di bangku kelas tiga SMP pada 2023, ia sempat viral dan menjadi perbincangan lantaran mengkritik Pemerintah Kota Jambi yang diduga tidak menyelesaikan permasalahan kerusakan rumah neneknya imbas aktivitas kendaraan PLTU. Ia bahkan sempat dilaporkan ke Polda Jambi oleh Pemerintah Kota Jambi karena kritikannya.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sempat turun tangan kala itu. Setelah mediasi, barulah Pemerintah Kota Jambi mencabut laporannya sehingga anak di bawah umur itu selamat dari jerat hukum.
Justru, permasalahan neneknya tidak kunjung selesai. Rumah neneknya Berulang kali mengalami kerusakan imbas aktivitas perusahaan. Karena itu, Fadiyah kembali melayangkan kritik melalui Tiktok, Twitter, dan Instagram. Tidak hanya kepada Pemerintah Kota Jambi, tetapi Bahkan kepada Pemerintah Provinsi Jambi Sampai saat ini Kepala Negara.
Komentar yang tidak menyenangkan di media sosial Pada dasarnya Pernah didapatkan Fadiyah sebelum mengkritik Jokowi. Justru, sejak ia mengarahkan kritikannya kepada Kepala Negara dan proses Pemilihan Umum 2024, ia merasa serangan digital kepadanya meningkat.
“Sampai mengancam nyawa, bully fisik. Kalau kami pikir ini secara serius, Tidak mungkin tidak takut karena ini berkaitan dengan nyawa. Tapi ya saya pikir lebih hati-hati saja saat interaksi langsung,” ujar Fadiyah.
Siswi ini tidak ambil pusing atas serangan-serangan digital itu. Ia sengaja mengabaikan sebagian komentar negatif demi menjaga kondisi mentalnya.
“Kalau serangan, misalnya berupa komentar yang negatif. Kalau dibaca satu per satu, Tidak mungkin tidak mental kami down. Tapi kami tidak berfokus melihat komentar orang-orang. Kami pisahkan masalah itu. Kamu fokus ke permasalahan nenek. Ingin mereka mem-bully kami, memfitnah kami, kami tetap fokus ke tujuan utama kami, Didefinisikan sebagai untuk nenek Hafsah,” katanya.
Tidak hanya serangan digital, terdapat pula disinformasi Fadiyah dilaporkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ke Polda Jambi. Informasi hoaks ini terlanjur tersebar dan sempat viral di media sosial.
Salah satu pengguna Tiktok yang menyebarkan informasi tidak benar tersebut, Didefinisikan sebagai @didit_jumpbe. Pria ini menuding Fadiyah tidak memiliki sopan santun sehingga dianggap wajar bila dilaporkan ke Polda Jambi. Sedangkan di video yang berbeda, ia Membantu Kepala Negara Jokowi dengan mengutip berbagai berita.
“Nah, baca berita siang hari ini, siswi SMP kritik Jokowi di media sosial dilaporkan ke polisi, orang tuanya kaget. Kalau ibu kaget anaknya dilaporkan polisi, kami Bahkan kaget bu. Wai ado budak SMP yang mulutnya macam anak ibu. Dak katek sopan santunnya, bu,” kata pria tersebut.
Fadiyah mengatakan dirinya memang sempat mendapatkan ancaman Berniat dilaporkan ke Polda Jambi oleh pihak yang mengaku TKN Prabowo-Gibran, tetapi itu tidak terjadi.
“Bahkan ada Bahkan yang mengaku orang dekat dengan staf Kepala Negara. Ia bilang ‘kamu ini Berniat dipenjara, saya ini orang dekat staf Kepala Negara.’ Tapi ikut menghina dan mem-bully. Tidak diambil pusing. Namanya buzzer, Tidak mungkin tidak bakal menggoreng isu kita,” kata Fadiyah.
Baca halaman berikutnya: Klarifikasi Polisi soal Pelaporan Fadiyah
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA