Dinilai Mirip Unjuk Rasa Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah RI, Apa Itu Revolusi Gen Z Bangladesh?


Jakarta, CNN Indonesia

Sebanyaknya aktivis yang tergabung dalam Front Forward Muda menyatakan bakal menggelar Unjuk Rasa besar seperti aksi revolusi Generasi Z di Bangladesh untuk menolak revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.

Unjuk Rasa besar itu berlangsung mulai Kamis (22/8). Front Forward Muda terdiri dari gabungan kelompok dan organisasi seperti Partai Hijau, Bangsa Mahardhika, Social Justice, Blok Politik Pelajar, Perempuan Mahardhika, perwakilan mahasiswa-mahasiswi Universitas Al Ahzar, serta lainnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Banyak di antara orang muda terinspirasi dari revolusi pemuda pertama kali Gen Z yang terjadi di luar negeri terutama di Bangladesh,” kata Juru bicara Partai Hijau Del Pedro di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta Pusat, Kamis (22/8).

“Dan itu semua yang menginspirasi gerakan kami dan kami Nanti akan Ke arah ke sana,” imbuhnya.

Terkait ini, apa itu revolusi gen Z di Bangladesh?

Revolusi Generasi Z di Bangladesh yaitu gerakan pemuda-pemudi Bangladesh usia 12-27 tahun yang menuntut pemerintah membatalkan sistem kuota pegawai negeri sipil (PNS) bagi keluarga veteran Pertempuran.

Anak-anak muda Bangladesh, mayoritas mahasiswa, mendesak pemerintah mencabut sistem kuota PNS 30 persen bagi keluarga veteran 1971.

Mereka menilai kebijakan itu tidak adil karena seharusnya bisa dialokasikan bagi masyarakat sipil yang berprestasi. Para mahasiswa Bahkan memandang kebijakan kuota tersebut cuma sebagai pemulus jabatan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.

Keluhan Masyarakat mahasiswa ini digelar berminggu-minggu sejak Juli Sampai sekarang berujung bentrok dengan aparat. Lebih dari 280 orang tewas imbas kerusuhan tersebut.

Melihat banyak sipil tewas, massa mahasiswa semakin marah. Protes terus membesar Sampai sekarang Kesimpulannya MA mengubah kebijakan tersebut dengan menyunat kuota veteran menjadi hanya 5 persen.

Unjuk Rasa sempat mereda Justru kembali pecah, kali ini menuntut PM Hasina mundur.

Massa menilai Hasina tak mengabulkan tuntutan mereka yang lain dan malah membuat pernyataan provokatif dengan menyebut keluarga masyarakat sipil non veteran sebagai “cucu Razakar”.

Razakar Merupakan istilah yang sangat ofensif. Kata itu berarti sukarelawan, tetapi mengacu pada mereka yang Membantu operasi militer Pakistan untuk memadamkan Pertempuran pembebasan Bangladesh 1971 dan Dituding melakukan kejahatan keji.

Hasina kerap menggunakan istilah ini untuk mengecap siapapun yang Ia anggap sebagai ancaman atau pembangkang.

Setelah Keluhan Masyarakat kecil meletus karena hal itu, Hasina bukannya minta maaf malah menggunakan kekuatan aparat untuk meredam riak-riak Keluhan Masyarakat.

Keluhan Masyarakat lantas meledak Fantastis Sampai sekarang Kesimpulannya Hasina mundur dan kabur ke India pada 5 Agustus.

Pemimpin Bangladesh pun Saat ini Bahkan dijabat sementara oleh Muhammad Yunus, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian.

Dua dari belasan kabinet baru Bangladesh, yang dilantik bersama Yunus pada 9 Agustus lalu, ialah pelopor Protes mahasiswa Dengan kata lain Nahid Islam dan Asif Mahmud.

(blq/rds)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA