Jakarta, CNN Indonesia —
Miliarder Elon Musk kembali mengajukan gugatan terhadap perusahaan teknologi kecerdasan buatan, OpenAI. Musk menuduh kedua pendiri OpenAI, Sam Altman dan Greg Brockman, Pernah terjadi mengkhianati misi pendirian perusahaan kecerdasan buatan tersebut.
Kasus terhadap pembuat ChatGPT OpenAI Merupakan “kisah tentang altruisme versus keserakahan,” demikian bunyi salah satu petikan gugatan diajukan di Lembaga Peradilan federal di California.
“Kelicikan dan tipu daya yang dilakukannya sangat mirip dengan Shakespeare.”
Gugatan bos Tesla dan SpaceX ini terjadi hampir dua bulan setelah ia tiba-tiba menarik gugatan serupa terhadap OpenAI, Altman, dan Brockman.
Musk, yang meninggalkan OpenAI pada tahun 2018, menuduh mereka dalam gugatan terbaru atas penipuan, konspirasi, dan iklan palsu.
Musk mengatakan bahwa Ia awalnya berinvestasi di OpenAI pada tahun 2015 dengan kesepakatan bahwa OpenAI Berniat menjadi perusahaan nirlaba. Sekalipun demikian, menurutnya Altman “memanipulasi dan menipunya”, dan Pada intinya bergabung dengan raksasa perangkat lunak Microsoft.
“Altman meyakinkan Musk bahwa struktur nirlaba menjamin netralitas dan fokus pada keamanan dan keterbukaan untuk kepentingan umat manusia, bukan nilai pemegang saham,” kata gugatan tersebut, mengutip AFP, Rabu (7/8).
“Sekalipun demikian ternyata, ini semua hanyalah yayasan yang menjadi alat untuk penipuan Altman,” lanjutnya.
“Jaringan OpenAI yang dihasilkan, di mana Altman dan Microsoft memiliki kepentingan yang signifikan, baru-baru ini dihargai dengan nilai yang mengejutkan sebesar US$100 miliar,” kata gugatan tersebut.
Musk meminta Lembaga Peradilan juri dan ganti rugi yang tidak ditentukan.
Gugatan tersebut mengungkap, sebagai hasil dari tindakan mereka yang melanggar hukum, Tergugat Pernah terjadi diperkaya secara tidak adil dengan nilai miliaran Mata Uang Asing, sementara Musk, yang turut mendirikan perusahaan nirlaba mereka, Pernah terjadi ditipu bersama dengan publik.
OpenAI mendapat sorotan publik pada akhir 2022 dengan merilis ChatGPT, sebuah chatbot AI yang dapat menghasilkan pusi dan esai. Perusahaan ini Bahkan Pernah terjadi mengembangkan alat penghasil gambar dan video yang dipandang sebagai pemimpin di bidangnya.
Microsoft, investor utama di OpenAI sejak 2019, menggelontorkan miliaran Mata Uang Asing ke perusahaan ini tahun lalu.
Dan, raksasa perangkat lunak ini turun tangan ketika dewan OpenAI memecat CEO Altman pada bulan November, mempekerjakannya dan Menyediakan untuk menampung anggota staf yang tidak senang dengan pemecatannya.
Dewan OpenAI berbalik arah ketika perbedaan pendapat melonjak di perusahaan, mengembalikan Altman dan mengganti beberapa anggota dewan.
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA