Studio Falcon Pictures membuat surat terbuka untuk para penggemar cerita webtun dan Serial Korea, A Business Proposal, yang kisahnya mereka garap ulang menjadi Layar Lebar versi Indonesia berjudul sama.
Surat ini dirilis setelah selama beberapa minggu terakhir Aktor atau Aktris Layar Lebar remake versi Indonesia tersebut, Abidzar Al-Ghifari menjadi sasaran kritik fans A Business Proposal karena Sebanyaknya pernyataannya yang viral di media sosial.
Salah satunya Merupakan saat jumpa media, Abidzar mengaku hanya menyaksikan sebagian episode pertama dramanya dan kemudian memutuskan tak menyaksikan lebih lanjut karena ingin mengembangkan karakternya sendiri.
Padahal Abidzar memerankan versi Indonesia dari karakter pria utama cerita tersebut yang dalam versi drakor bernama Kang Tae-moo (Ahn Hyo-seop). Sementara lawan mainnya, Ariel Tatum, mengaku menyaksikan versi drama sebelum berakting sebagai karakter utama kisah itu.
Ditambah lagi dengan, Abidzar Bahkan menjadi sasaran kritik lantaran dalam sebuah siniar menilai para penggemar tersebut “fanatik”. Kata tersebut terbilang sensitif bagi penggemar hallyu karena dinilai sebagai stereotipe dan melecehkan.
Maka dari itu, para penggemar A Business Proposal meramaikan komentar di berbagai kolom komentar akun media sosial Falcon dan bintang Layar Lebar tersebut bahwa mereka Nanti akan memboikot Layar Lebar yang rencananya tayang pada 6 Februari 2025.
Saat ini Bahkan dalam surat terbuka yang dirilis pada Senin (3/2), Falcon menyebut bahwa cerita A Business Proposal dipilih untuk diadaptasi karena “kecintaan terhadap ceritanya, baik dalam versi webtoon dan Hiburan Digital”.
“Oleh karena itu, kami berhati-hati dalam prosesnya. Hasil adaptasi ini Merupakan hasil kerja dan usaha lebih dari 100 orang kru dan 20 seniman, muda dan senior,” kata Falcon.
“Yang mengerjakan cerita ini dengan hati, dan sangat hati-hati. Dalam prosesnya, setiap hari mereka ke Tempat syuting dengan mindset: Menyajikan penampilan dan usaha Unggul untuk merayakan cerita ini,” lanjutnya.
“Berita mengenai cast yang tidak menyaksikan serialnya terlebih Dulu kala bukan berakar kesombongan, tapi berakar dari pemilihan pendekatan akting,” klaim Falcon.
Falcon berdalih, seniman “memiliki banyak Trik (dan semua Trik, valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita”. Maka dari itu, kata mereka, ada yang memiliki referensi serta ada yang berpegang pada naskah yang dibuat.
“Semua Trik, sama-sama diawali dengan niat Menyajikan yang Unggul untuk hasilnya,” kata Falcon.
“Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat. Kami pastkkan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati. Bahkan kami pastikan lebih dari 100 orang kru dan 20 seniman yang terlibat dalam Layar Lebar ini bekerja dengan niat yang baik, dan Menyajikan usaha Unggul mereka,” lanjutnya.
Tak lama setelah Falcon mengunggah pernyataan tersebut, Abidzar Bahkan mengunggah hal serupa di media sosialnya.
Lanjut ke sebelah…
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA