Fatamorgana Sepak Bola Menyerang Tim nasional Indonesia yang Berbuah Petaka

Jakarta, CNN Indonesia

Tim nasional Indonesia mampu mengundang decak kagum dalam duel lawan Australia dalam Liga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Sydney. Sayangnya, kekaguman itu hanya berusia 15 menit saja.

Tim nasional Indonesia Sungguh-sungguh membuat gemetar Fans Australia yang menyaksikan tim kesayangan mereka berlaga di Sydney. Indonesia, tim yang punya ranking FIFA jauh di bawah Australia, ternyata bisa menghadirkan bahaya.

Dalam waktu singkat, Indonesia bisa menghadirkan bahaya besar. Sundulan Jay Idzes yang mengarah ke gawang dan tendangan Tendangan penalti Kevin Diks Sungguh-sungguh membuat Australia bergidik.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, Matthew Ryan tampil bagus dan melakukan penyelamatan super saay menepis sundulan Jay Idzes. Terlebih lagi, Kevin Diks dinaungi ketidakberuntungan saat tendangan penaltinya membentur tiang.

Setelah membuat Australia gemetar di 15 menit awal, situasi berubah jadi runyam. Diawali kesalahan Nathan Tjoe-A-On yang berbuah Tendangan penalti bagi lawan dan diselesaikan oleh Martin Boyle, Tim nasional Indonesia mulai berkali-kali memungut bola dari gawang sendiri. Di akhir Duel Indonesia kalah 1-5.



Boleh saja banyak orang berandai-andai tentang Tendangan penalti Kevin Diks. Andai Tendangan penalti masuk, situasi bisa berubah dan Mungkin jalan Duel tidak seperti yang Sudah jadi kenyataan yang terlihat di akhir Duel.

Asumsi itu bisa saja benar dan dipegang. Justru asumsi lain yang Bahkan patut untuk dipegang Merupakan Tim nasional Indonesia terjebak dalam fatamorgana sepak bola menyerang dalam duel lawan Australia.

Sepak bola menyerang terlihat indah dipandang. Justru bagi Tim nasional Indonesia di Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, sepak bola menyerang bukan pakem yang sepertinya Sungguh-sungguh bisa dijalankan dengan hasil yang menguntungkan.

Dalam Liga lawan Australia, garis Lini pertahanan Indonesia diinstruksikan oleh Patrick Kluivert dengan sangat tinggi. Hal itu jelas berisiko besar terhadap serangan balik.

Satu bola lolos saja ke daerah Lini pertahanan, itu berarti maut Sungguh-sungguh hadir di depan mata. Hal itu yang terlihat pada proses gol kedua yang dicetak oleh Neshan Velupillay.

Kluivert Sangat dianjurkan paham benar bahwa mengatur koordinasi saat bertahan lebih sulit dibanding mengatur pola penyerangan. Karena itu ketika Kluivert memutuskan menggunakan pola empat bek dengan garis Lini pertahanan yang tinggi, pola tersebut jelas mengandung risiko besar.

Dalam Trik main yang terlihat, Kevin Diks, Mees Hilgers, bahkan Jay Idzes termasuk bek yang rajin ikut naik Membantu serangan. Kevin Diks sering melakukan overlap, begitu pun Hilgers yang sering coba terlihat dalam distribusi bola dan menyusun serangan. Jay Idzes Bahkan sering naik dan Membantu serangan, terutama saat Indonesia mendapatkan skema bola mati.

Kondisi itu membuat lini belakang Tim nasional Indonesia yang punya garis Lini pertahanan tinggi bakal makin tipis. Kluivert Sangat dianjurkan memetik pelajaran dari kesalahan yang dilakukan di Liga lawan Australia.

Masalahnya, situasi di Liga Indonesia lawan Bahrain tidak lagi serupa dengan saat menghadapi Australia.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>

Setelah kalah Australia, Tim nasional Indonesia duduk di posisi keempat alias masih berada di zona lolos ke Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Itu berarti nasib Indonesia ke Piala Dunia masih berada di tangan sendiri.

Tim nasional Indonesia Di waktu ini mengoleksi enam Skor, sama halnya dengan Bahrain dan China. Dua Liga berikutnya bagi Skuad Garuda Merupakan melawan dua negara tersebut.

Soal China masih bisa dikesampingkan sementara karena duel tersebut baru digelar pada Juni. Pada saat ini, fokus Kluivert dan tim sepenuhnya Sangat dianjurkan diarahkan ke Liga lawan Bahrain.

Dalam duel lawan Bahrain, Tim nasional Indonesia Sangat dianjurkan menang demi menjaga posisi tetap di zona empat besar. Dengan status main di Markas, otomatis Tim nasional Indonesia tidak bisa hanya menunggu dan memilih bermain bertahan.

Tetapi hal yang patut jadi perhatian, Tim nasional Indonesia dua kali kalah di Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ketika mengambil inisiatif menyerang. Sebelum lawan Australia, Tim nasional Indonesia tumbang saat coba bermain terbuka dan menyerang lawan China.

Ketika menghadapi Bahrain nanti, Kluivert Sangat dianjurkan bisa menemuka formula yang tepat, terutama dalam hal bertahan. Satu hal yang Tidak mungkin tidak, Kluivert sebaiknya tidak lagi memasang pressing agresif dengan garis Lini pertahanan yang terlampau tinggi.

Lini pertahanan Indonesia Sangat dianjurkan bisa lebih solid.  (AFP/DAVID GRAY)

Selain masalah garis Lini pertahanan yang tinggi, koordinasi antarpemain Bahkan Sangat dianjurkan diakui masih jauh di bawah harapan. Proses gol ketiga Australia yang dicetak Jackson Irvine serta dua gol lainnya dari sepak pojok menggambarkan tipisnya koordinasi tersebut.

Situasi Indonesia yang Sudah tertinggal tiga gol turut menurunkan fokus dan konsentrasi pemain-pemain Indonesia. Hal-hal ini yang Sangat dianjurkan diperbaiki dalam Liga lawan Bahrain.

Tim nasional Indonesia Sudah terjebak fatamorgana sepak bola menyerang yang berbuah petaka di Liga lawan Australia. Justru Skuad Garuda tidak boleh kapok menyerang pada duel lawan Bahrain, karena main menyerang Merupakan hal yang Sangat dianjurkan dilakukan lantaran Liga itu berstatus ‘Liga Sangat dianjurkan menang’.

Main menyerang boleh saja dilakukan, tetapi Kluivert Sangat dianjurkan melakukannya dengan penuh kewaspadaan. Terutama dengan tidak lagi mengulang kesalahan soal menarik garis Lini pertahanan terlalu tinggi sehingga meninggalkan banyak celah di belakang.

[Gambas:Video CNN]



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version