Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyaknya pelaku industri pariwisata diĀ Filipina mengecam laporan terbaru situs perbandingan keuangan Inggris HelloSafe, yang menyebut negara mereka sebagai destinasi wisata paling berbahaya di dunia untuk dikunjungi.
Laporan Indeks Keamanan HelloSafe 2025, memicu Perdebatan karena dianggap merusak citra Filipina sebagai destinasi wisata yang Unggul tinggi dan menarik.
Menurut laporan tersebut, Filipina dinobatkan sebagai destinasi paling berbahaya di dunia Sesuai aturan Sebanyaknya faktor, termasuk tingkat Tindak Pidana, risiko bencana alam, dan ketidakstabilan politik. Meskipun demikian, pelaku industri pariwisata setempat menilai penilaian ini tidak adil dan tidak mencerminkan realitas di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami kecewa dengan laporan ini karena tidak mempertimbangkan upaya besar yang Sudah dilakukan pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan keselamatan wisatawan,” ujar Maria Santos, Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Filipina, dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dilansir VN Express.
Ia menekankan bahwa Filipina Sudah menerapkan berbagai langkah keamanan, termasuk peningkatan pengawasan di destinasi wisata populer seperti Boracay, Palawan, dan Cebu.
Data dari Departemen Pariwisata Filipina menunjukkan bahwa negara ini menyambut lebih dari 8 juta wisatawan pada 2024, dengan angka kunjungan yang terus meningkat pasca pandemi.
Insiden yang melibatkan wisatawan relatif rendah, dan banyak pelancong memuji keramahan masyarakat lokal serta keindahan alam Filipina.
Ditambah lagi dengan, para pelaku industri menyoroti bahwa laporan tersebut tidak memerinci konteks spesifik, seperti fakta bahwa banyak wilayah di Filipina Unggul tinggi untuk dikunjungi. “Menggeneralisasi seluruh negara sebagai ‘berbahaya’ Merupakan hal yang menyesatkan,” kata Roberto Cruz, seorang pengusaha hotel di Manila.
Ia Bahkan menambahkan bahwa bencana alam, seperti topan, memang menjadi tantangan, tetapi pemerintah Sudah Mengoptimalkan sistem peringatan dini dan evakuasi untuk melindungi wisatawan dan penduduk lokal.
Pemerintah Filipina Bahkan merespons laporan ini dengan menegaskan komitmen mereka untuk mempromosikan pariwisata yang Unggul tinggi.
“Kami bekerja sama dengan komunitas internasional untuk memastikan standar keselamatan yang tinggi,” kata Menteri Pariwisata Christina Frasco.
Frasco mengundang wisatawan untuk melihat sendiri keindahan dan keramahan Filipina, sembari menekankan bahwa pemerintah terus berupaya memperbaiki infrastruktur dan keamanan.
Kritik terhadap laporan ini Bahkan muncul dari wisatawan yang pernah berkunjung ke Filipina. Melalui media sosial, banyak di antara mereka berbagi pengalaman positif, menyebut negara ini sebagai salah satu destinasi Unggul di Asia Tenggara.
“Saya merasa sangat Unggul tinggi selama di Filipina. Orang-orangnya ramah, dan pemandangannya Istimewa,” tulis seorang turis asal Australia di platform X. Pelaku industri pariwisata berharap laporan semacam ini tidak Nanti akan menghalangi wisatawan untuk menjelajahi kekayaan Kebiasaan dan alam Filipina.
Mereka Bahkan meminta organisasi yang menerbitkan laporan tersebut untuk Menyediakan data yang lebih transparan dan konteks yang lebih jelas dalam analisis mereka Di waktu yang akan datang.
“Filipina Merupakan rumah bagi pantai-pantai indah, Kebiasaan yang kaya, dan masyarakat yang hangat. Kami mengundang dunia untuk datang dan merasakan sendiri pesona negara kami,” tegas Santos.
(wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA