Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyurati Gubernur Lembaga Keuangan Pusat AS (The Fed), Jerome Powell untuk menerapkan suku bunga super rendah.
Surat itu bahkan ditulis tangan oleh Trump, sambil menyertakan daftar peringkat suku bunga Lembaga Keuangan Pusat di negara lain. AS berada di urutan ke-35 dengan suku bunga 4,5 persen, paling tinggi di antara negara-negara di daftar itu.
“Jerome, Anda, seperti biasa, ‘terlalu terlambat’. Anda Pernah merugikan Amerika Serikat dan terus melakukan hal itu. Anda seharusnya menurunkan suku bunga sesuai daftar ini,” tulis Trump dalam lembaran daftar suku bunga, yang dipampang Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, dilansir CNN, Senin (30/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam lembaran itu, Trump menulis seharusnya AS ada di peringkat ketiga suku bunga terendah. Posisi AS seharusnya ada di antara Jepang yang menerapkan suku bunga 0,5 persen dan Denmark yang menerapkan suku bunga 1,75 persen.
“Ratusan miliar USD hilang! Tidak ada Fluktuasi Harga Barang dan Jasa,” cetus Trump dalam pesan itu.
Pada akun media sosial Truth Social, Trump Bahkan mencibir The Fed yang tak kunjung menurunkan suku bunga. Ia menyebut dewan The Fed seharusnya malu terhadap diri sendiri atas apa yang dialami AS.
Tidak jelas apakah Trump hanya menyerang dewan The Fed di pusat atau keseluruhan. Pasalnya, penentuan suku bunga ditentukan melalui pemungutan suara yang melibatkan dewan The Fed di pusat dan Pemimpin Negara lima bank regional.
“Dewan The Fed hanya duduk dan menonton, jadi mereka sama-sama bersalah. Kita semestinya membayar suku bunga 1 persen atau lebih rendah,” ucap Trump di akun Truth Social.
Pernah berbulan-bulan Trump memaki Powell dengan sebutan bodoh karena tak menurunkan suku bunga AS. Trump menyebut Pemerintah AS terpaksa membayar bunga tinggi atas utang mereka karena The Fed.
The Fed tetap menahan suku bunga Sekalipun demikian bank-Lembaga Keuangan Pusat lain, seperti Lembaga Keuangan Pusat Eropa dan Bank Meksiko, menurunkan suku bunga berkali-kali tahun ini.
Saking frustasinya, Trump menyatakan Pernah menyiapkan gubernur The Fed pengganti Powell. Masa jabatan Powell Berencana berakhir Mei 2026.
Biasanya, kandidat gubernur The Fed diumumkan beberapa bulan menjelang akhir masa jabatan. Bila Trump mengumumkan pengganti Powell dalam waktu dekat, ini Berencana menjadi catatan sejarah selama 111 tahun The Fed berdiri.
CNN menyebut orang pilihan Trump bakal menjadi “gubernur The Fed” bayangan Sampai saat ini dilantik. Bila sosok itu menentang kebijakan The Fed Pada saat ini Bahkan, ucap Ahli, justru Berencana membuat pasar bingung Sampai saat ini melemahkan USD AS.
Beberapa nama masuk bursa gubernur The Fed, yaitu Menteri Keuangan AS Scott Bessent, mantan gubernur Fed Kevin Warsh, anggota The Fed Christopher Waller, Direktur Dewan Peningkatan Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett, dan David Malpass.
Dalam wawancara dengan Fox Business, Trump menyebut Berencana menyiapkan gubernur The Fed yang berani menurunkan suku bunga. Saat ditanya pendapat tentang Warsh, Ia menjawab dengan pujian.
“Kevin sangat berbakat, tetapi saya tidak tahu apakah Ia yang Berencana Terfavorit. Tapi Ia orang yang sangat berbakat. Ia tidak Berencana melakukan apa yang Powell lakukan,” ujar Trump.
Di sisi lain, Powell enggan menanggapi cacian Trump di publik secara frontal. Ia berkata The Fed hanya berfokus menjaga Fluktuasi Harga Barang dan Jasa dan kesehatan pasar tenaga kerja.
“Kami tidak mempertimbangkan faktor-faktor politik,” ucap Powell pada rapat dengar pendapat dengan Senat, Selasa (24/6).
(dhf/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA