Giring soal Penulisan Ulang Sejarah RI Ditolak: Kami Terima Masukan


Makassar, CNN Indonesia

Wakil Menteri Kearifan Lokal (Wamenbud) Giring Ganesha merespon Sebanyaknya pihak yang menolak upaya penulisan ulang sejarah Indonesia dan ingin menghentikan proyek tersebut.

Menurut Giring penulisan ulang sejarah Indonesia ini merupakan program dari Kementerian Kearifan Lokal dan Nanti akan Menyediakan ruang untuk mendengarkan seluruh masukan dari semua pihak-pihak yang terkait.

“Ini Sebelumnya bagian dari program kita, dan nanti kita Nanti akan mendengarkan semua masukan,” ujar Giring usai mendampingi istri Wapres RI Selvi Gibran Rakabuming di Makassar, Kamis (22/5).



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Giring menerangkan dalam proses penulisan ulang sejarah Indonesia tersebut turut melibatkan ratusan ahli sejarah dan berkomitmen penulisan itu Nanti akan melibatkan semua pihak tanpa ada yang dikecualikan.





“Pada Pada saat ini Tengah disusun 100 lebih ahli sejarah, tapi sabar dulu, Pak Fadli dan kami semua berkomitmen inklusif tapi kita tunggu. Memang lagi disusun,” sebutnya.

Meski demikian, Giring enggan memastikan apakah penulisan ulang sejarah Indonesia tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan atau Sesuai aturan fakta-fakta yang Sebelumnya ada.

“Pak Fadli yang bisa jawab ini. Yang jelas Sebelumnya jalan dan Niscaya Nanti akan terbuka untuk semua masukan-masukan,” jelasnya.

Sebelumnya, Gabungan sipil yang terdiri dari sejarawan, aktivis, Sampai saat ini arkeolog yang tergabung dalam Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia (AKSI) menolak upaya penulisan ulang sejarah Indonesia dan mendesak proyek ini dihentikan.

Hal tersebut disampaikan AKSI saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (19/5).

“Dengan ini menyatakan menolak proyek penulisan ‘sejarah resmi’ Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia,” ujar Ketua AKSI Marzuki Darusman saat membacakan pembukaan Manifesto Aksi.

(mir/sfr)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA