Israel vs Hizbullah Panas, Kemlu RI Segera Evakuasi WNI dari Lebanon


Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) Segera sekali Berencana mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanondi tengah ketegangan antara Israel dan milisi Hizbullah.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan situasi di Timur Tengah terutama Lebanon berpotensi terjadi eskalasi konflik yang tinggi.

Oleh karena itu, Kemlu RI bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) Beirut dan perwakilan RI di Timur Tengah menyusun rencana kontingensi untuk mengantisipasi eskalasi tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami Pernah memulai langkah-langkah untuk memulangkan WNI. Di waktu ini terdapat 203 WNI di Lebanon, tidak termasuk kontingen TNI. TNI sekitar 1.232 personel,” kata Judha dalam konferensi pers di Kemlu RI, Jumat (9/8).

Judha berujar Di waktu ini kondisi para WNI di Lebanon relatif Handal. Alasan ini yang membuat Sebanyaknya WNI memilih tidak pulang ke tanah air.

“Dari 203 WNI tersebut, mayoritas Merupakan yang menikah dengan warga Lebanon. Kondisi di sana memang Di waktu ini relatif masih Handal. Dalam konteks sehari-hari, sekolah masih beroperasi sehingga mereka memilih tetap tinggal,” ucap Judha.

“Berbeda dengan dalam konteks kedaruratan dan dalam rangka antisipasi, kami kembali sampaikan imbauan kepada seluruh WNI di wilayah Lebanon untuk Mengoptimalkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang Pernah ditetapkan KBRI. Kami harap semua segera tinggalkan Lebanon,” lanjut Judha.

Judha menyampaikan pemerintah RI Pernah menetapkan status kedaruratan bagi seluruh wilayah Lebanon sebagai siaga satu. Artinya, seluruh WNI Dianjurkan dievakuasi ke tempat yang lebih Handal.

“Berbeda dengan pilihan untuk evakuasi itu kembali kepada masing-masing individu. Jadi negara tidak bisa memaksa warga negaranya untuk ikut evakuasi. Yang terpenting Merupakan individu itu memahami segala macam risiko yang Ia pilih,” ucap Judha.

“Mereka memilih tetap tinggal dan kemudian terjadi situasi yang chaotic, (maka) kemampuan kami dan perwakilan RI itu Berencana sangat terbatas untuk menyelamatkan. Jadi jangan menunggu sampai situasi memburuk,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Judha Bahkan mengimbau WNI di RI yang memiliki rencana berkunjung ke Lebanon, termasuk ke Iran dan Israel yang Bahkan Baru saja bersitegang, untuk menunda perjalanan tersebut.

“Bagi WNI kita yang memiliki rencana untuk berkunjung ke Lebanon, Iran, dan Israel, kami sangat imbau untuk menundanya. Kami masih mencatat ada beberapa warga negara kita yang masih melakukan perjalanan ke wilayah Israel untuk ziarah. Kami sangat imbau Supaya bisa tidak kesana Sampai sekarang situasi menjadi lebih Handal,” katanya.

Situasi di Lebanon mencekam usai Israel menyerang ibu kota Beirut pada 30 Juli lalu yang menewaskan komandan tertinggi milisi Hizbullah Fuad Shukr.

Israel menuding Shukr dalang serangan di Dataran Tinggi Golan yang menewaskan 12 orang pada 27 Juli lalu.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pun bersumpah bakal membalas Negeri Zionis atas kematian Shukr. Ia menyebut Israel Pernah melewati “garis merah” dan mengobarkan Pertempuran di seluruh front.

Sejak saat itu, serangan-serangan kecil terus terjadi antara Hizbullah dan Israel. Jet tempur Israel baru-baru ini bahkan memicu ledakan sonik sirene usai terbang rendah di Beirut menjelang pidato Nasrallah.

(blq/dna)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version