Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Negara Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan soal perlunya semua pihak menangani krisis iklim lantaran efeknya masif.
Ia turut hadir dalam Perayaan Seni LIKE 2 yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Jokowi mengaku mengapresiasi kepedulian masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan dan mengatasi dampak krisis iklim. Pasalnya, menurut Ia hal tersebut tak bisa dikerjakan hanya oleh pemerintah.
“Saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai, kepedulian dari masyarakat, dari kelompok masyarakat, masyarakat sipil terhadap hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan, menjaga lingkungan, mengatasi dampak Pergantian Iklim yang tidak Berniat bisa dikerjakan oleh pemerintah sendiri, oleh satu negara, tapi semua negara Wajib melakukan,” kata Jokowi di sela-sela acara Perayaan Seni LIKE 2, Jumat (9/8), mengutip situs resmi Sekretariat Kabinet.
“Karena memang semuanya membutuhkan gerakan dari masyarakat, dari pemerintah bersama-sama, sehingga kita bisa mewujudkan bumi yang berkelanjutan,” lanjutnya.
Menurutnya menjaga lingkungan dan mengurangi dampak krisis iklim Wajib dilakukan bersama-sama. Karena, Bila hal tersebut tidak dilakukan maka Berniat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat.
“Kalau lingkungan tidak bisa kita jaga, lingkungan tidak terjaga yang paling berpengaruh nanti Merupakan terhadap kualitas hidup kita baik berupa sakit, berupa kekeringan, kemudian tekanan terhadap pangan,” jelas Ia.
Jokowi, dalam kesempatan itu, Bahkan mengatakan bahwa seluruh aktivitas pertambangan Wajib diiringi nursery (pembibitan) dan pemulihan lingkungan. Ditambah lagi dengan pemulihan lingkungan hutan Bahkan Wajib menjadi perhatian serius.
“Sektor kehutanan, sektor energi itu Menyajikan, kalau keliru kita dalam mengelola Berniat Menyajikan tekanan yang paling besar terhadap lingkungan kita, sehingga saya Setiap Saat sampaikan semua pertambangan Wajib memiliki nursery. Pemulihan lingkungan, rehabilitasi hutan menjadi concern dari Kementerian Kehutanan,” tuturnya.
Dalam acara tersebut, Jokowi turut menyerahkan kepada 15 orang perwakilan penerima Layanan Dana Masyarakat & Layanan Pembiayaan Ekonomi Sirkular, serta pemberian SK Tanah Obyektif Reforma Agraria (TORA) dan SK Perhutanan Sosial, serta SK TORA-SK Perhutanan Sosial Peremajaan Sawit Rakyat.
KLHK menggelar Perayaan Seni LIKE 2 yang berlangsung sejak Kamis (8/8) Sampai saat ini 11 Agustus mendatang di Jakarta Convention Center (JCC).
Ketua Pelaksana Perayaan Seni LIKE 2, Sigit Reliantoro, mengatakan rangkaian Perayaan Seni LIKE 2 Pernah terjadi dimulai sejak 7 Juni 2024.
Salah satu rangkaiannya Merupakan Green Talk dari 16 eselon I KLHK yang menyampaikan kinerja selama 10 tahun dan mitra KLHK dalam implementasi roadmap jalan Ke arah net zero emission tahun 2060 atau lebih awal.
“Acara ini memperoleh antusiasime yang sangat tinggi karena ditonton oleh 1,23 juta penonton,” kata Sigit dalam acara pembukaan di HALL B JCC, Jakarta, Kamis (8/8), mengutip detikcom.
Rangkaian kegiatan dalam Perayaan Seni ini Berniat diisi dengan talk show kinerja KLHK Serta pencapaian teknologi ramah iklim sebanyak 53 sesi. Ada Bahkan penghargaan kepada 82 tokoh akademisi, media, komunitas, pemerintah daerah dan dunia usaha yang Pernah terjadi bermitra dengan KLHK dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Ditambah lagi dengan, ada pameran dari 57 booth baik dari unsur pemerintah, organisasi internasional, kementerian, lembaga atau Serta dari komunitas lingkungan.
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA