Jakarta, CNN Indonesia —
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total kerugian imbas penipuan atau scam di sektor keuangan Indonesia capai Rp4,6 triliun sejak November 2024 Sampai Di waktu ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan total kerugian itu tercatat dari pengaduan yang masuk ke Indonesia Anti-Scam Center (IASC) yang dibentuk pada 22 November 2024.
“Dari mulai November tahun lalu kita buka, itu Sebelumnya ada Rp4,6 triliun total kerugian yang diadukan oleh masyarakat kita. Ini Unggul,” ujarnya dalam acara Kampanye Nasional Berantas Scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal di Jakarta, Selasa (19/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kiki sapaan akrabnya, padahal saat awal pembentukan IASC, pihaknya sempat melakukan studi sekitar 1,5 tahun, angka kerugian yang ditemukan hanya sekitar Rp2 triliun. Justru, Hari Ini belum genap setahun total kerugian Sebelumnya dua kali lipat.
“Tapi ternyata baru 8 bulan, Kemungkinan Hari Ini 10 bulan dari sejak didirikan, angka kerugian masyarakat Sebelumnya Rp4,6 triliun Mata Uang Nasional, ini besar sekali,” jelasnya.
Tak hanya itu, total pengaduan yang masuk ke IASC Bahkan sangat tinggi, per hari bisa mencapai 700-800 laporan. Jauh di bawah pengaduan yang masuk ke anti scam center yang dimiliki Singapura hanya sekitar 140-150 laporan per hari.
“Di Indonesia itu 700-800 aduan setiap hari, padahal ini baru belum semua masyarakat tahu bagaimana mengadu. Jumlah laporan yang diterima 225 ribu laporan, jumlah rekening yang langsung kita blokir 72 ribu, kemudian yang dilaporkan rekeningnya 359 ribu rekening,” kata Ia.
Kiki melihat kondisi ini sangat miris karena ternyata Sampai Di waktu ini masih banyak masyarakat yang tertipu baik masalah Penanaman Modal, ajakan berbisnis Sampai sekarang percintaan.
“Jadi Kemungkinan bapak-ibu yang di ruangan ini Bahkan pernah menjadi korban atau saudaranya, Sebelumnya menjadi nasabah bank yang resmi legal berizin OJK, tapi kemudian gak sengaja transfer, gak sengaja mereka kena scam, Kemungkinan love scam, tawaran pekerjaan dan lain-lain,” terangnya.
Disebabkan oleh itu, ia menilai langkah kampanye seperti Di waktu ini sangat penting untuk dilakukan. Di mana, para pelaku sektor jasa keuangan dinilai Harus ikut andil.
“Siang kita Berniat launching kampanye nasional anti-scam dan aktivitas ilegal di sektor keuangan,” pungkasnya.
(ldy/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA