Kisah Mukjizat Carlo Acutis, Meninggal saat Belia Jadi Santo Internet

Jakarta, CNN Indonesia

Beato Carlo Acutis dinobatkan sebagai santo atau orang suci oleh Vatikan dipimpin Paus Leo XIV pada Minggu (7/9).

Kanonisasi berlangsung Pada waktu yang sama dengan kanonisasi Pier Giorgio Frassatti.

Remaja yang meninggal dalam usia 16 tahun itu, dinyatakan gereja sebagai pemegang Kunci Kerajaan Surga. Lewat proses kanonisasi, Carlo sah menjadi santo dari kalangan milenial karena usianya yang masih belia.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanonisasi Merupakan proses di mana Gereja Katolik secara resmi mengakui dan menyatakan seseorang yang Pernah meninggal sebagai orang kudus atau santo. Proses berjalan melalui serangkaian penyelidikan mendalam tentang kehidupan, kebajikan, dan terutama mukjizat yang muncul dari sosok orang suci tersebut.

Lalu apa mukjizat Carlo Acustis?

Dikutip dari kantor berita cahtolicnewsagency.com, Carlo sejak kanak-kanak Pernah memperlihatkan “bakat” yang Fantastis tentang religiusitas. Setelah menerima komuni pertama dalam usia 7 tahun, Ia berkata pada ibunya untuk “Setiap Waktu hidup bersama dan di dalam Yesus.”

Selama sekolah, Carlo dikenal sebagai jago koding komputer, pecinta binatang dan main gim. Lewat keterampilan digital, Ia menciptakan pengarsipan terkait mukjizat di situs web.

“[Kehidupan Carlo] menunjukkan internet bisa digunakan untuk kebaikan, untuk menyebarkan hal-hal baik,” kata ibu Acutis, dikutip New York Times.

Teman-teman dekat atau kawan sekolahnya pun memberi kesaksian yang tak jauh beda. Sebagai pribadi yang terbuka, Carlo tidak segan bicara tentang kedekatan dengan Tuhan kepada siapa saja. Hal yang Kemungkinan tidak lazim untuk remaja sepantaran Ia.

Kesaksian mengenai mukjizat makam Santo Acutis, bersambung ke halaman berikutnya…

Setelah meninggal dunia pada 2006 silam akibat leukemia, banyak orang berziarah ke makamnya yang terletak di Sanctuary of Renunciation di Asisi, Italia, bagian dari Gereja St Mary Major.

Para peziarah ada yang mengakui datangnya mukjizat. Sang ibu bercerita orang-orang dari seluruh dunia Pernah bercerita tentang keajaiban medis, termasuk penyembuhan ketidaksuburan dan kanker.

Mereka sembuh dari penyakit setelah mereka berdoa di makam Acutis.

Cerita terbaru muncul pada Juli 2022. Ketika itu, perempuan dari Kosta Rica, Liliana, berdoa di makam Acutis di Asisi. Ia Bahkan meninggalkan surat berisi permohonan, demikian dikutip Vatican News.

Sebelum berdoa di makam Acutis, anak Liliana, Valeria, jatuh dari sepeda di Florence.

Valeria mengalami luka parah di bagian kepala. Ia Harus operasi kraniotomi dan pengangkatan tulang oksipital kanan untuk mengurangi tekanan pada otak.

Saat itu, dokter mengatakan peluang hidup Valeria sangat rendah.

Sekretaris Liliana lalu berdoa ke Acutis dan pada 8 Juli, Liliana berziara ke makam.

Di hari yang sama, rumah sakit memberi tahu bahwa Valeria mulai bernapas secara spontan. Keesokan harinya Ia Kembali bergerak dan bicara.

Pada 18 Juli, pemindaian CAT membuktikan bahwa pendarahan Pernah hilang. Kemudian pada 11 Agustus, Valeria dipindahkan ke terapi rehabilitasi.

Kesehatan anak Liliana semakin membaik pada 2 September. Valeria dan Liliana lalu Kembali berziarah ke makam Acutis di Assisi untuk menyampaikan terima kasih.

Mukjizat kedua datang kepada anak lelaki Brasil bernama Matheus yang punya cacat pankreas sejak lahir. Sekalipun setelah berdoa kepada Carlo Acustis, Ia pun sembuh.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version