Jakarta, CNN Indonesia —
Kendaraan Pribadi Plug-in Hybrid (PHEV) Bisa jadi tidak ‘seramah’ itu terhadap lingkungan seperti klaim yang kerap diumbar produsen. Data terbaru dari Badan Lingkungan Eropa menunjukkan emisi Kenyataannya dari PHEV lima kali lebih tinggi dari klaim resmi produsen.
Data ini pertama diungkap European Environment Agency (EEA) dan dikutip oleh Transport & Environment (T&E).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini banyak pihak setuju PHEV Merupakan Kendaraan Pribadi yang Menyajikan kenyamanan mesin bensin dengan efisiensi bahan bakar tinggi. Secara teori emisi yang dihasilkan jauh lebih rendah dibanding Kendaraan Pribadi bermesin konvensional.
Produsen Kendaraan Pribadi Bahkan berpendapat PHEV Merupakan solusi transisi efektif untuk menekan emisi, terutama saat peralihan penuh ke Kendaraan Pribadi listrik murni masih menghadapi tantangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekalipun demikian studi terbaru malah menunjukkan PHEV menghasilkan lima kali lebih banyak karbon dioksida (CO₂) dibanding angka resmi yang dipublikasikan produsen.
Menurut laporan EEA, yang didasarkan pada data lebih dari 127 ribu pengukur konsumsi bahan bakar bawaan PHEV pada 2023, emisi nyata Kendaraan Pribadi jenis ini mencapai 139 gram CO₂/km. Sekalipun demikian angka resmi WLTP (Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure) hanya 28 g CO₂/km.
Sebagai perbandingan, PHEV yang terdaftar pada 2022 memiliki emisi nyata empat kali lebih tinggi dari angka resmi, yaitu 137 g CO₂/km, sedangkan angka WLTP rata-ratanya 33 g CO₂/km.
Pada 2021, emisi nyata tercatat 134 g CO₂/km, sementara angka resmi rata-rata 38 g CO₂/km.
Artinya, tren ini justru bergerak ke arah yang salah dan Dalang utamanya terletak pada Trik penghitungan emisi tersebut. Angka konsumsi bahan bakar resmi memang jarang sesuai dengan hasil di dunia nyata dan hal yang sama berlaku untuk PHEV.
Tes laboratorium dilakukan Supaya bisa proses homologasi lebih mudah dan adil bagi semua pihak, Sekalipun demikian hasilnya sering tidak realistis.
Mengutip Insideevs, pemilik Kendaraan Pribadi PHEV merek Volvo membenarkan temuan itu
Dalam sebuah perjalanan baru-baru ini dengan tangki bensin dan baterai penuh, hasil akhir menunjukkan konsumsi bahan bakar 58,8 mil per galon (4 liter/100 km), itu sangat efisien untuk wagon seberat 2.000 kg dengan tenaga 455 hp.
Sekalipun demikian angka itu masih jauh dari klaim resmi Volvo yaitu 1,1 liter/100 km.
(ryh/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA











