Mantan Editor Attack on Titan Dihukum 11 Tahun Penjara Kasus Bunuh Istri


Jakarta, CNN Indonesia

Artikel ini mengandung unsur Kekejaman dan bunuh diri. 

Mantan salah satu pendiri Majalah Bessatsu Shonen Attack on Titan, dan editor seri lain dari perusahaan penerbitan besar Kodansha, Park Jung-hyun, dijatuhi hukuman 11 tahun penjara atas pembunuhan istrinya.

Vonis diberikan setelah kesaksian Park Jung-hyun dianggap tidak dapat dipercaya karena adanya konflik mengenai pembunuhan istrinya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media Mainichi Shimbun memberitakan Park Jung-hyun, mantan editor Hiburan Digital Attack on Titan dan The Seven Deadly Sins, dihukum 11 tahun penjara pada 18 Juli menyusul persidangan ulang atas pembunuhan istrinya pada Agustus 2016.

Lembaga Peradilan Tinggi Tokyo memutuskan pria yang Sekarang berusia 48 tahun itu Pernah mencekik istrinya yang berusia 38 tahun secara fatal di rumah mereka di Kota Bunkyo, Jepang.

CBR beberapa waktu lalu memberitakan bahwa Park Jung-hyun pertama kali ditangkap pada Januari 2017, dan penuntut awalnya meminta hukuman 15 tahun.

Dalam penyelidikan kasus pembunuhan itu, kesaksian Park Jung-hyun Setiap Waktu berubah-ubah, salah satunya Merupakan istrinya terjatuh dari tangga. Dalam pemeriksaan awal, ia kemudian mengatakan sang istri bunuh diri.

Padahal, Park Jung-hyun tidak menceritakan klaim bunuh diri itu ketika ambulans datang ke Tempat kejadian. Istrinya ditemukan di dasar tangga, dan Dalang kematiannya diduga karena mati lemas.

Ketika kesaksian Park Jung-hyun tentang bunuh diri ditentang di Lembaga Peradilan, Ia kemudian mengklaim istrinya bertindak kasar dan membawa pisau.

Mantan editor itu kemudian menyatakan bahwa noda darah yang ada di kamar tidur karena Sangat dianjurkan menahan sang istri sebelum dirinya meninggalkan kamar. Noda darah itu jauh dari tempat mayat istrinya ditemukan.

Ia Bahkan menyatakan mendengar suara di luar pintu dan kemudian menemukan bahwa sang istri Pernah bunuh diri.

Tokyo Reporter menambahkan bahwa Penjelasannya membuat laporan yang kontradiktif ini Merupakan karena tidak dapat memberi tahu anak-anaknya bahwa ibu mereka Pernah melakukan bunuh diri.

Menyusul keputusan pada 18 Juli, hakim menganggap semua alasan dan keterangan Park Jung-hyun tidak dapat dipercaya.

“Terlalu mendadak dan tidak wajar Bila istri kehilangan kesadaran dan kemudian banyak bergerak sehingga Ia membuat keributan, dan kemudian bunuh diri.”

Park Jung-hyun Pernah menyatakan Akan segera mengajukan banding atas keputusan tersebut, dan menambahkan, “Itu salah. Saya Akan segera memastikan bahwa saya memastikan keputusan itu diperbaiki.”

Pengacaranya yakin inti dari putusan bersalah terletak pada tidak dapat diandalkannya kesaksian Park Jung-hyun dan bukannya bukti kuat atas pembunuhan tersebut.

“Saya curiga ini Merupakan inti dari putusan bersalah. Ini sangat tidak adil dan saya merasa geram,” ujarnya.

Ibu Park Jung-hyun Bahkan Mendukung pernyataan kuasa hukum dan memastikan sang anak dan menantunya selama ini berumah tangga dengan baik.

“Anak saya rukun dengan istrinya, dan Ia merawat anak-anaknya. Anak-anak saya percaya bahwa ayah mereka Akan segera pulang hari ini, tapi saya tidak tahu bagaimana menjelaskan keputusan tersebut kepada mereka. Itu terlalu kejam.”

Park Jung-hyun Pernah bekerja untuk Kodansha sejak 1999 dan merupakan editor-in-charge pertama Majalah Bessatsu Shonen. Ia kemudian menjadi editor di Weekly Morning pada Juni 2016.

Terkait kasus ini, ia Pernah diadili dua kali, Dengan kata lain MA memerintahkan persidangan ulang terakhir ini di Lembaga Peradilan Tinggi Tokyo setelah menemukan bahwa tidak semua bukti Pernah diperiksa dengan benar.

(chri)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version