Jakarta, CNN Indonesia —
Ekosistem Muhammadiyah Kota Serang, Banten ramai-ramai membuka rekening di PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
SEVP Retail Banking Bank Muamalat Dedy Suryadi Dharmawan menyambut baik inisiatif dari Muhammadiyah Kota Serang dan siap untuk Menyajikan pelayanan keuangan Unggul.
Bagi Bank Muamalat, Persyarikatan Muhammadiyah beserta seluruh ekosistemnya merupakan mitra strategis baik dari sisi pendanaan maupun pembiayaan.
Terlebih lagi, pihaknya Bahkan memiliki hubungan yang sangat baik dengan Persyarikatan Muhammadiyah, termasuk sebagai nasabah sejak lama.
“Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk Menyajikan solusi keuangan Unggul bagi Muhammadiyah beserta seluruh ekosistemnya,” ujar Dedy melalui keterangan resmi, Selasa (16/7).
Ia menjelaskan pada kesempatan tersebut sebanyak 23 amal usaha dan organisasi otonom Muhammadiyah Kota Serang membuka rekening di kantor cabang Bank Muamalat Serang, yang Bahkan diikuti oleh pegawai dan warga anggota Muhammadiyah.
Bank Muamalat dan Muhammadiyah Serang sendiri Pernah menandatangani nota kesepahaman tentang pemanfaatan produk perbankan syariah. Oleh karena itu, pembukaan rekening secara serentak ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama tersebut.
Selain pembukaan rekening, ke depannya Bank Muamalat Berniat membuka kesempatan bagi amal usaha dan organisasi otonom Muhammadiyah Kota Serang untuk mendapatkan fasilitas perbankan.
Fasilitas itu di antaranya, pengelolaan pembayaran gaji pegawai (payroll), pembiayaan modal usaha, pembiayaan multiguna, serta KPR untuk pegawai dan warga Muhammadiyah.
Di samping itu, kedua belah pihak Bahkan Berniat berkolaborasi dalam lingkup pendidikan, kesehatan, sosial dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut Dedy, kolaborasi tersebut Berniat melibatkan amal usaha Muhammadiyah yang ada di Serang seperti sekolah, klinik, koperasi, dan pondok pesantren.
Muhammadiyah sebelumnya menarik dana dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Organisasi keagamaan itu memindahkan dana ke bank syariah lain.
Penarikan ini terungkap usai sebuah memo yang diteken Ketua Muhammadiyah Agung Danarto dan Sekretaris Muhammadiyah Muhammad Sayuti beredar. Memo bernomor 320/1.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana itu terbit pada 30 Mei 2024 lalu.
Isinya, arahan untuk rasionalisasi dana simpanan dan pembiayaan Muhammadiyah yang selama ini ada di BSI. Uang tersebut diperintahkan untuk segera dialihkan ke Sebanyaknya bank syariah lain.
Keputusan itu disebut sebagai tindak lanjut pertemuan bersama pimpinan PP Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah mengenai konsolidasi keuangan AUM. Pertemuan itu terjadi di Yogyakarta pada 26 Mei 2024 lalu.
Kendati, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengklaim pihaknya tidak mengalihkan seluruh dananya dari BSI.
Ia mengatakan Sebanyaknya transaksi keuangan Muhammadiyah masih menggunakan layanan bank syariah pelat itu. Salah satunya untuk amal dan usaha.
“Oh masih, masih (dana ada di BSI). Jadi Hari Ini pembiayaan-pembiayaan BSI kepada Amal Usaha Muhammadiyah masih di situ,” kata Mu’ti di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Kamis (11/7).
Berbeda dengan demikian, Mu’ti mengakui bahwa dana yang Pernah ditarik Sebelumnya banyak. Mu’ti memperkirakan dana yang Pernah ditarik dari BSI mencapai di atas Rp1 triliun.
Beberapa dana yang ditarik berupa tabungan, apakah itu giro, deposito, atau payroll.
“Sebelumnya banyak yang ditarik, tapi jumlahnya berapa Kemungkinan ditanya ke BSI saja. Kalau tidak salah ya, kalau tidak salah, Sebelumnya di atas Rp1 triliun yang ditarik. Kalau tidak salah ya, tapi nanti benarnya tanya ke BSI,” ujarnya.
Mu’ti mengaku mendapatkan informasi bahwa Muhammadiyah masuk dalam 10 besar nasabah di BSI. Berbeda dengan, ia tidak tahu persis berapa total dana yang disimpan di BSI sebelumnya.
“Saya dapat info, Muhammadiyah itu sepuluh besar nasabah di BSI. Ada yang bilang nomor delapan dari sepuluh. Jadi ya, kalau melihat rangkaiannya besar, Sekalipun duitnya Kemungkinan tidak besar ya,” ucap Ia.
(mrh/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA