Jakarta, CNN Indonesia —
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengusulkan family office berlokasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Deputi Direktur Direktorat Pengembangan Perbankan OJK Zulkifli Salim menyebut IKN memiliki pusat keuangan bernama Nusantara Financial Center (NFC).
“Family office ini lagi kita kaji. Salah satunya kalau usulan kami nanti Mungkin bisa kalau pemerintah Ingin dilakukan di Nusantara Financial Center (NFC), atau opsi-opsi lain yang Pernah diutarakan pemerintah. Finalnya nanti kita tungguin saja secara resmi dari pemerintah,” ujar Ia dalam acara InvestorTrust Power Talk di Jakarta, Kamis (25/7), melansir Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, OJK Pernah terjadi membuat kajian untuk Membantu pembangunan pusat keuangan di IKN sebagai landasan penyusunan kebijakan ke depan guna Membantu terwujudnya financial center yang mampu Menyediakan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Pembangunan financial center tersebut Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara (PP IKN).
NFC diproyeksikan sebagai niche financial center yang berperan untuk menghimpun sekaligus menyalurkan pendanaan dari atau ke pasar lokal serta offshore, Bahkan diarahkan sebagai pusat inovasi layanan perbankan di Indonesia dengan produk keuangan yang lebih beragam.
Dengan begitu, sektor keuangan Indonesia semakin berdaya saing di kawasan Asia Tenggara.
Beberapa produk dan layanan yang Berencana ada di NFC antara lain layanan bank umum, layanan terkait aset kripto, layanan terkait penyediaan keuangan keberlanjutan, wealth management, trustee, dan layanan keuangan Islam yang nantinya Berencana diselenggarakan oleh Unit Usaha Khusus (UUK).
UUK sendiri merupakan kantor cabang otonom dengan struktur tersendiri dari alokasi modal khusus.
Merujuk pada peta jalan yang disusun pemerintah, pembangunan fisik NFC Berencana dimulai pada 2025. Hal ini menimbang pada 2022-2024 difokuskan untuk menyelesaikan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di IKN.
Seiring adanya NFC, OJK Menyediakan opsi Supaya bisa family office dapat dibangun di IKN.
“For simple-nya, kita Ingin tarik dana ultra high individual atau orang super kaya kayak Bill Gates, Jeff Bezos, kemudian ada keluarga Louis Vuitton, kemudian beberapa orang super kaya kayak jandanya Steve Jobs, dan sebagainya Mereka itu punya family office di berbagai negara dan mereka itu uang yang dikelola itu triliunan USD (Mata Uang Amerika Amerika Serikat/AS). Nah, pemerintah itu ingin kira-kira menarik sekian persen dari dana mereka itu untuk Penanaman Modal di Indonesia, kira-kira seperti itu,” ujar Zulkifli.
Sebelumnya, Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan Sebanyaknya menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga untuk membahas potensi skema Penanaman Modal family office dalam rapat internal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/7).
Pemerintah memproyeksikan Penanaman Modal dari family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai US$500 miliar atau setara Rp8.151,95 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
Jumlah tersebut merupakan 5 persen dari total dana yang dimiliki perusahaan keluarga atau family office di dunia sebesar US$11,7 triliun.
Wacana mengenai pembentukan family office dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Family office biasanya Menyediakan berbagai layanan, seperti manajemen Penanaman Modal, perencanaan keuangan, dan perencanaan Retribusi Negara. Di family office, menurut Luhut, investor asing dapat menaruh uang mereka tanpa dikenakan Retribusi Negara dan hanya Berencana dikenakan Retribusi Negara Manakala terdapat penciptaan lapangan kerja dari Penanaman Modal tersebut.
(del/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
