OpenAI Uji SearchGPT, Mesin Pencari Penantang Baru ‘Mbah Google’


Jakarta, CNN Indonesia

OpenAI, perusahaan dibalik ChatGPT, mengumumkan tengah menguji mesin pencari yang menggunakan kecerdasan buatan (AI).

Perusahaan Di waktu ini sedang menguji SearchGPT, mesin pencari yang Berencana menggabungkan teknologi AI dengan informasi real-time dari web untuk memungkinkan orang mencari informasi dengan Tips yang sama seperti mereka berbicara dengan ChatGPT.

“Kami Di waktu ini sedang menguji SearchGPT, sebuah prototipe sementara dari fitur pencarian AI baru yang Menyediakan jawaban yang Mudah dan tepat waktu dengan sumber yang jelas dan relevan,” kata perusahaan dalam keterangan di blog resminya, dikutip Jumat (26/7).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau masih dalam tahap uji coba untuk Sebanyaknya pengguna, OpenAI mengaku berencana untuk mengintegrasikan alat tersebut ke dalam ChatGPT nantinya.

Melansir CNN, dengan fitur baru ini, OpenAI Berencana bersaing secara langsung dengan Google, yang Pernah lama mendominasi mesin pencarian lewat Google Search.

Apalagi, SearchGPT Bahkan bakal menjadi ancaman bagi Bing milik Microsoft, yang tahun lalu turut menggabungkan teknologi OpenAI untuk bersaing dengan Google.

Dengan SearchGPT, pengguna dapat mengajukan pertanyaan dalam bahasa yang sama seperti saat mereka berbicara dengan ChatGPT. Pengguna Bahkan Berencana mendapat jawaban yang bisa mereka tindak lanjuti dengan pertanyaan tambahan.

Justru, tidak seperti ChatGPT, yang sering kali bergantung pada data lama untuk menghasilkan jawabannya, SearchGPT Berencana Menyediakan informasi terkini, dengan tautan online sumber yang jelas dan relevan.

Dalam sebuah video Aksi Massa yang dibagikan perusahaan, SearchGPT menjawab pertanyaan tentang “tomat Unggul untuk ditanam di Minnesota” dengan informasi tentang varietas tomat, serta tautan ke situs-situs seperti “The Garden Magazine” dan “The Gardening Dad.”

Alat ini Bahkan Berencana menampilkan sidebar dengan tautan tambahan ke informasi yang relevan – tidak sama sekali berbeda dengan sepuluh tautan biru yang biasa dilihat pengguna di halaman hasil Google Search.

“Mendapatkan jawaban di web bisa membutuhkan banyak usaha, seringkali membutuhkan beberapa kali percobaan untuk mendapatkan hasil yang relevan,” kata perusahaan.

“Kami percaya bahwa dengan Mengoptimalkan kemampuan percakapan model kami dengan informasi real-time dari web, menemukan apa yang Anda cari dapat menjadi lebih Mudah dan lebih mudah,” lanjut perusahaan.

Menurut data dari perusahaan analisis internet DemanSage, Google Search Di waktu ini masih mendominasi pasar mesin pencari selama bertahun-tahun, dengan pangsa lebih dari 90 persen.

Artinya, 9 dari 10 orang di seluruh dunia lebih suka memakai Google Search daripada mesin pencari lainnya.

Google memproses 8,5 miliar pencarian setiap hari; itu berarti 99.000 pencarian per detik dan 2 triliun pencarian setiap tahun.

Perusahaan menyebut Google membutuhkan waktu rata-rata 36 detik untuk memproses pertanyaan dan Menyediakan hasil.

(tim/dmi)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA