Jakarta, CNN Indonesia —
Kota Paris, Prancis, menutup kantor pariwisata atau pusat informasi wisata terakhirnya yang berada di dekat Menara Eiffel di Quai Jacques-Chirac, pada Senin (13/1).
Pejabat setempat menyatakan perubahan perilaku pengunjung membuat Paris Nanti akan Mengoptimalkan layanan digital demi memenuhi kebutuhan wisatawan yang Di waktu ini mencari informasi secara daring.
Operator Kantor Pariwisata Paris Nanti akan lebih mengandalkan media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dalam memperoleh informasi dalam kunjungan ke kota yang identik dengan Menara Eiffel tersebut.
“Perubahan kebiasaan wisatawan dan karakteristik khusus kota seperti Paris Pernah mendorong kami meninjau ulang jaringan informasi pariwisata lokal,” bunyi pernyataan resmi operator Kantor Pariwisata Paris dalam laporan surat kabar Le Parisien, seperti dilansir Stuff.
Langkah tersebut menuai kritik karena memprioritaskan strategi pariwisata digital daripada saran tatap muka. Stéphane Villain, Pemimpin Negara Federasi Nasional Organisasi Pariwisata Institusional, menyebut keputusan untuk menutup kantor pariwisata fisik terakhir di ibu kota Prancis tersebut sebagai keputusan yang picik.
“Elemen manusia Merupakan inti dari perjalanan,” kata Villain kepada surat kabar Le Monde. “Teknologi digital bukanlah pengganti untuk bertemu dengan seseorang yang dapat memberi saran, meyakinkan Anda, dan menjawab pertanyaan Anda,” jelasnya.
Para pemimpin dalam industri perjalanan Bahkan menunjukkan bahwa strategi yang berpusat pada digital Nanti akan menyingkirkan orang lanjut usia dan mereka yang kurang memiliki literasi digital.
Direktur Umum Kantor Pariwisata Paris, Corinne Menegaux,, membela keputusan tersebut, karena itu Merupakan respons terhadap perubahan kebiasaan konsumen.
“Perilaku pengunjung Pernah berubah, khususnya yang Membantu teknologi digital,” kata Menegaux kepada Le Parisien.
“Turis, khususnya generasi muda, menginginkan informasi segera, Di waktu ini, di mana pun mereka berada. Model titik tunggal tidak lagi paling efektif.”
Alih-alih mendatangi kantor pariwisata fisik untuk mendapatkan informasi, kata Ia, konsumen semakin mengandalkan media sosial untuk mendapatkan bantuan tentang apa yang dapat dilihat dan Tempat tempat makan.
Kendati demikian, sebagai pengganti kantor fisik, Paris Nanti akan menerapkan layanan pramutamu digital melalui telepon dan email, serta layanan pesan instan WhatsApp untuk saran yang dipersonalisasi. Staf di sekitar 30 kios koran di seluruh kota Bahkan Nanti akan dilatih sebagai “duta turis”. Nanti akan ada titik informasi Bahkan di hotel-hotel di Paris.
Paris merupakan salah satu destinasi wisata Terpopuler di dunia. Dalam setahun, Paris rata-rata bisa dikunjungi 30 juta turis.
(wiw/wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA