Pemprov NTT ‘Tutup Kasus’ Ronaldo ke Kupang: Sebelumnya Selesai

Jakarta, CNN Indonesia —

Asisten II Sekretariat Pemprov NTT, Rita Wuisan mengatakan terkait rencana kedatangan bintang sepak bola asal Portugal, Cristiano Ronaldo sikap Pemerintah Provinsi Sebelumnya dianggap selesai sejak kemarin usai konferensi pers.

“Terkait [rencana kedatangan] Ronaldo dari Pemda Prov. NTT Sebelumnya selesai saat saya jumpa pers kemarin,” kata Rita dalam pesan tertulis dikonfirmasi CNN Indonesia.com Kamis (20/2).

Rita mempersilahkan media untuk berkomunikasi langsung dengan pihak Yayasan Graha Kasih Indonesia selaku pengundang Ronaldo.

Sebelumnya pada Selasa (18/2), Pemprov NTT menggelar Rapat Koordinasi di Kantor Gubernur NTT bersama pihak terkait dan perwakilan dari Yayasan Graha Kasih Indonesia.

Dalam rakor tersebut membahas tentang susunan acara dan rundown untuk rencana kedatangan Ronaldo ke NTT yang dijadwalkan Akan segera tiba di Kupang pada Kamis (20/2) hari ini.

Saat rakor, Pemprov NTT melalui Asisten II Setda NTT, meminta kepastian rencana kedatangan ke pihak Yayasan Graha Kasih Indonesia dan diberi tenggat waktu Sampai saat ini Rabu (19/2).

Tapi karena tidak kunjung mendapat kepastian Sampai saat ini Rabu (19/2), Pemprov NTT menggelar jumpa pers. Dalam pernyataannya Rita Wuisan menegaskan rencana kedatangan Ronaldo ke Kupang, NTT belum jelas.

Sementara itu Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI NTT, Akan segera meminta klarifikasi dari Yayasan Graha Kasih Indonesia Bila megabintang sepak bola dunia, Cristian Ronaldo Sungguh-sungguh batal ke Kupang, NTT untuk melakukan kegiatan sosial.

“Kalau tidak jadi datang kan kita Wajib tahu [dari yayasan]Bahkan kan Penjelasannya apa” kata Sekretatis Asprov PSSI NTT, Abdul Muis dalam keterangannya kepada CNN Indonesia.com, Kamis (20/2).

Menurut Muis, sampai Kamis (20/2) siang WIB, belum ada kejelasan dari pihak yayasan tentang kedatangan Ronaldo. Sehingga Asprov PSSI NTT masih menunggu kejelasan dari yayasan.

Ia mengatakan, dari ketidakjelasan tersebut maka Asprov Di waktu ini hanya bisa menunggu informasi lanjutan dari yayasan.

“Kita anggap ini semua belum jelas informasinya, sehingga kita menunggu [informasi lanjutan dari yayasan],” ujar Muis.

(rhr/eli/eli)