Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut kendaraan truk kelebihan muatan dan dimensi (ODOL) membuat rugi negara Sampai sekarang triliunan Uang Negara Indonesia.
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU menyebut potensi pemborosan anggaran sekitar Rp47,43 triliun.
“ODOL Bikin Rugi Triliunan, Kok Bisa? 63 persen kendaraan di jalan ternyata ODOL! Selain merusak jalan, ini Bahkan membahayakan nyawa pengguna jalan. Satu nyawa terlalu berharga untuk diabaikan!” dikutip dari Instagram @pupr_binamarga, Minggu (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa Bahkan pernah disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Ia menyebut truk ODOL menjadi biang kerok pembengkakan anggaran perbaikan jalan.
Menurut Dudy, setiap jalan dibangun dengan standar tonase tertentu. Truk-truk yang kelebihan muatan bisa menambah beban yang diterima jalan.
“Untuk pemeliharaan infrastruktur saja yang disebabkan oleh kerusakan jalan itu, itu kurang lebih sebesar Rp43,4 triliun per tahun. Jumlah yang cukup besar,” ungkap Dudy pada bincang-bincang bersama wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (26/6).
Pernyataan pemerintah itu dijawab oleh Sebanyaknya asosasi sopir truk. Ketua Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI) Slamet Barokah mengaku kecewa terhadap pemerintah yang Setiap Saat menyalahkan sopir terkait ODOL.
Ia tidak terima sopir-sopir truk Dituding merugikan negara triliunan Uang Negara Indonesia karena merusak jalan. Slamet pun bertanya balik ke pemerintah berapa Uang Negara Indonesia perputaran ekonomi yang selama ini bergerak karena kehadiran para sopir truk.
“Kami penggerak roda perekonomian. Bayangkan kalau tidak ada pengemudi Indonesia, apa bisa ekonomi ini berjalan dengan lancar?” kata Slamet pada jumpa pers di Kantor DPP Konfederasi Sarbumusi, Jakarta Pusat, Selasa (1/7).
“Tolong cari Dalang kenapa kami Itu ODOL. Jangan tahu-tahu langsung diterapkan tanpa mencari solusinya,” ucap Slamet.
(dhf/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA