Rush Hour 4 Mulai Digarap setelah Trump Ikut Campur


Jakarta, CNN Indonesia

Rush Hour 4 dikonfirmasi Pernah diproduksi. Sekuel yang Pernah lama dipersiapkan ini Diberitakan mendapatkan keuntungan dari intervensi Pemimpin Negara AS Donald Trump secara pribadi.

Variety pada Selasa (25/11) memberitakan Trump secara personal Pernah meminta studio untuk menghidupkan kembali waralaba tersebut. Paramount Berencana menjadi distributor Sinema buddy-cop itu.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guardian pada Selasa (25/11) memberitakan Trump melobi teman dan pendukungnya Larry Ellison, pemegang saham terbesar Paramount Skydance untuk menggarap Sinema tersebut.

Paramount, Sesuai ketentuan beberapa sumber, tidak Berencana bertanggung jawab atas pemasaran atau pendanaan Sinema tersebut. Mereka Berencana dibayar biaya distribusi tetap untuk penayangan Rush Hour 4 di bioskop.




Ketua dan CEO baru Paramount, David Ellison, Merupakan putra Larry Ellison, salah satu pendukung keuangan Trump yang paling terkemuka. Trump secara terbuka memuji kepemimpinan Ellison di perusahaan media tersebut.

Sedangkan Warner Bros., yang label New Line-nya Membantu Sinema Rush Hour pertama (1998) dan sekuelnya (2001, 2007) Berencana mendapatkan pendapatan kotor USD pertama.

Hal itu berarti studio tersebut menerima persentase tertentu dari pendapatan box office sebelum para pemodal menutup biaya apa pun.

Brett Ratner, yang menyutradarai tiga Sinema pertama sebelum kariernya terpuruk pada tahun 2017 akibat tuduhan #MeToo, Berencana kembali menyutradarai Sinema keempat.

Dulu, beberapa distributor Pernah didekati setelah Warner Bros. mengizinkan sutradara dan produser untuk memasarkan Rush Hour yang baru, tetapi tidak ada yang Ingin terlibat karena keterlibatan Ratner.

Ratner Pernah dekat dengan keluarga Pemimpin Negara AS itu sejak menyutradarai Sinema dokumenter bertajuk Melania, yang Pernah dibayar Amazon sebesar $40 juta untuk dirilis.

Rush Hour 4 Berencana menampilkan kembali bintang-bintang aslinya, Jackie Chan dan Chris Tucker. Sinema itu Bahkan Berencana menandai Sinema panjang pertama Ratner sejak Hercules yang dibintangi Dwayne Johnson pada 2014.

Rush Hour pertama mengisahkan dua petugas polisi yang dipaksa bekerja sama menyelamatkan putri seorang diplomat China yang diculik. Sinema itu meraih kesuksesan besar dengan pendapatan global sebesar US$244 juta.

Dua Sinema lanjutannya, Rush Hour 2 dan Rush Hour 3, bahkan meraih kesuksesan komersial yang lebih besar dengan pendapatan masing-masing sebesar US$347 juta dan US$258 juta, Sekalipun mendapat ulasan yang beragam.

Masih belum jelas mengenai timeline produksi, terlebih lagi jadwal tayang Rush Hour 4. Chris Tucker Bahkan belum pernah menjadi bintang utama Sinema lagi sejak tiga sekuel Rush Hour pada 2007.

(chri)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA