Selain untuk Jaga IKN, TNI AU Berniat Tempatkan Radar di Papua Sampai saat ini NTT


Jakarta, CNN Indonesia

TNI Angkatan Udara (AU) bakal menempatkan radar yang tengah dipesan untuk mengaver pemantauan wilayah udara di berbagai daerah Indonesia, termasuk kawasan IKN Nusantara di Kalimantan.

Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya Andyawan Martono Putra mengatakan sejauh ini, Indonesia memesan radar dari Thales, Prancis dan negara Eropa timur.


“Sorong (Papua) Bahkan nanti Berniat salah satu tempat radar kita, cukup banyak nanti Sorong ada Jayapura, Bahkan ada Tambolaka (NTT) ada daerah Sumatera, ada lengkap semuanya dan ada beberapa yang nanti mengganti radar-radar kita yang lama,” kata Andyawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (10/7).

Selain di daerah-daerah itu, radar Bahkan bakal ditempatkan untuk mengaver wilayah udara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.

“Tentunya nanti tidak di IKN-nya, tapi sekitar IKN sehingga nanti bisa mem-back-up wilayah udara di sekitar IKN. Kita Bahkan Sebelumnya punya perspektif Lini belakang udara di sekitar IKN tidak hanya radar, tetapi itu ada penugasan pesawat di sana, air defense weapon ada di sana,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Lini belakang (Kementerian Pertahanan) meneken kontrak jual beli dengan PT Len Industri (Persero) untuk pengadaan 13 unit sistem radar Ground Control Interception (GCI) GM-403 dari Thales, Prancis.

Apalagi, Menteri Lini belakang Prabowo Subianto Bahkan mengungkap soal rencana pembelian 12 radar dari Ceko.

Beberapa waktu lalu, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Holding Defend ID, Bobby Rasyidin mengatakan wilayah udara IKN bakal di-cover dengan radar Ground Control Interception (GCI) GM-403.

Bobby menjelaskan ada 13 radar yang diproduksi oleh PT Len dan Thales, Prancis.

“Kita harapkan tahun ini, kita Sebelumnya bisa install sekitar 4 sampai 5 site radar terutama yang meng-cover IKN tadi ya. Jadi wilayah udara IKN itu kita Berniat cover dulu. Sehingga threat yang ada di udara, yang datang dari udara itu bisa kita lakukan identifikasi,” kata Bobby.

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version