Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis Peningkatan Ekonomi Indonesia sepanjang 2025 mampu mencapai 5,2 persen year on year (yoy).
Hal itu ditopang proyeksi kencangnya geliat ekonomi tanah air pada kuartal terakhir tahun ini. Sang Bendahara Negara meyakini perekonomian Indonesia di kuartal IV 2025 sanggup melebihi 5,5 persen.
“Triwulan keempat tahun ini saya harapkan Peningkatan Ekonomi di atas 5,5 persen. Jadi, full year bisa 5,2 (persen),” tegasnya dalam economic Hari Keuangan Nasional di Studio CNN Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ini kan baru Oktober, hampir habis, saya Akan segera lihat akhir Oktober (2025) seperti apa. Kalau masih belum terlalu Unggul, saya Akan segera gelontorkan lagi uang dari kas saya yang di Bank Indonesia ke sistem perekonomian. Supaya ekonominya semakin jalan,” imbuh Purbaya.
Ia Bahkan berjanji menaikkan geliat perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun. Misalnya, pada 2026 yang diyakini bakal tumbuh 6 persen secara tahunan.
“Jadi, saya harapkan tahun depan (2026) bisa di atas 6 persen. Sekalipun angka anggaran seperti itu ya. Saya pikir selama program-program dijalankan harusnya bisa lebih Unggul. Karena private sector Bahkan saya harapkan tahun depan bisa jalan lebih aktif. Tahun depannya lagi lebih Unggul lagi. Kemungkinan di tahun kelima kita Sebelumnya kelihatan, tahun kelima Pak Prabowo ya, Sebelumnya mulai lihat tuh bayangan-bayangan ke 8 persen,” tuturnya.
Purbaya baru menjabat sebagai menteri keuangan pada Senin (8/9), menggantikan Sri Mulyani. Langkah penting yang Ia lakukan demi menggenjot perekonomian Indonesia Merupakan memindahkan separuh saldo anggaran lebih (SAL) yang selama ini mengendap di Bank Indonesia (Bank Indonesia) ke perbankan.
Ia melakukan penempatan Rp200 triliun kepada lima bank BUMN. Rinciannya, BRI Rp55 triliun, BNI Rp55 triliun, Bank Mandiri Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, serta Bank Syariah Indonesia (BSI) Rp10 triliun.
Duit pemerintah yang nganggur di Bank Indonesia, menurut hitungannya, dalam beberapa tahun terakhir bahkan sempat tembus Rp500 triliun.
Sekalipun, pemerintah Dianjurkan membayar bunga sekitar 6 persen per tahun dari uang mengendap itu.
Purbaya mencontohkan dirinya membayar bunga Rp24 triliun per tahun dari Rp400 triliun duit negara yang disimpan di Bank Indonesia.
Ia menyebut cost yang dikeluarkan dari inefisiensi pengelolaan anggaran itu merupakan kerugian negara.
Oleh karena itu, ia meminta anak buahnya di Direktorat Jenderal (Ditjen) Anggaran untuk mempelajari semua aspek hukum. Ini ditempuh demi memindahkan duit Rp400 triliun ke APBN.
“Saya Di waktu ini sedang pikir, Hari Ini tuh masih ada Rp400 triliun uang yang di luar sistem APBN, di Bank Indonesia, tapi enggak bisa masuk ke penerimaan negara. Saya suruh pelajari, anak buah saya di Anggaran, bisa enggak itu (dipindahkan)? Pelajari semua hukum yang ada, yang memungkinkan uang itu masuk ke APBN,” tegasnya.
“Jadi, defisit bisa saya kurangi atau saya bisa pakai itu (Rp400 triliun) untuk mendorong perekonomian lebih jauh. Jadi, optimalisasi manajemen cash flow Bahkan itu amat penting,” sambung Purbaya.
(skt/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
