Jakarta, CNN Indonesia —
Taylor Swift tampaknya tidak Nanti akan Menyajikan kesaksian dalam peperangan Justin Baldoni melawan Blake Lively dalam dugaan pencemaran nama baik.
Hal itu terjadi setelah Hakim Lewin Liman menolak upaya Baldoni untuk membuat Taylor Swift Menyajikan kesaksian atau deposisi dalam kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan yang diberikan pada Jumat (12/9) tersebut diambil karena kubu Baldoni terlalu lama mencoba menjadwalkan deposisi Swift dan tidak menunjukkan alasan cukup kuat untuk memperpanjang batas waktu Sampai saat ini 30 September.
“Karena gagal menunjukkan ketekunan yang memadai, permohonan perpanjangan yang diminta ditolak,” tulis Liman seperti diberitakan Variety pada Jumat (12/9).
Sebelumnya dalam pengajuan pada Kamis (11/9), pengacara Baldoni menyebut Swift setuju menghadiri deposisi antara 20-25 Oktober dan meminta izin Lembaga Peradilan untuk memperpanjang batas waktu deposisi dalam rangka hal tersebut.
Nanti akan tetapi, menanggapi hal tersebut, pengacara Taylor Swift menyebut “sejak awal kasus ini, kami secara konsisten menyatakan bahwa klien saya tidak memiliki peran material dalam tindakan ini”.
“Selanjutnya, klien saya tidak setuju untuk melakukan deposisi,” tulis pengacara Douglas Baldridge dalam pernyataannya kepada Lembaga Peradilan seperti diberitakan CNN pada Sabtu (13/9).
“Tetapi Bila klien saya dipaksa untuk melakukan deposisi, kami memberi tahu (setelah pertama kali mendengar tentang deposisi baru tiga hari yang lalu) bahwa jadwalnya baru memungkinkan pada pekan 20 Oktober bila para pihak mampu menyelesaikan perselisihan mereka,” lanjutnya.
“Kami tidak mengambil peran apa pun dalam perselisihan tersebut,” tegas pihak Swift.
Pihak Justin Baldoni sejak awal berniat untuk menyeret Taylor Swift dalam perselisihannya dengan Blake Lively. Mereka yakin Swift melakukan diskusi dengan Blake Lively terkait situasi di Tempat syuting It Ends With Us.
Sementara itu, pada Jumat (12/9), tim Blake Lively menentang perpanjangan batas waktu demi bisa menyeret Swift, mempertanyakan relevansi kesaksiannya, dan menuduh pengacara Baldoni menyebabkan penundaan yang tidak Dianjurkan.
Blake Lively sebelumnya menggugat Justin Baldoni yang merupakan sutradara sekaligus lawan mainnya dalam It Ends With Us, dengan tuduhan pelecehan seksual dan pembalasan.
Lively menuduh Baldoni, produser, dan humas Layar Lebar tersebut Pernah terjadi meluncurkan kampanye fitnah daring terhadapnya sebagai hukuman atas pengaduannya.
Sidang gugatan tersebut dijadwalkan musim semi 2026 di Lembaga Peradilan federal di New York.
Taylor Swift yang merupakan teman lama Lively pertama kali disebut terkait perselisihan ini ketika dalam pertukaran teks terungkap ada nama “Taylor” sebagai bagian dari gugatan balik Baldoni yang kemudian dibatalkan.
Salah satu pesan teks tersebut menunjukkan percakapan antara Baldoni dan Lively tentang naskah untuk sebuah adegan di It Ends With Us.
“Aku sangat suka apa yang kamu lakukan. Itu sangat Mendukung. Membuatnya jauh lebih menyenangkan dan menarik. (Dan aku Jelas Nanti akan merasa seperti itu tanpa Ryan dan Taylor).” tulis Baldoni dalam pesan itu.
Taylor Swift sendiri sebelumnya menerima panggilan Lembaga Peradilan dalam kasus tersebut pada Mei 2025, tetapi kemudian dicabut.
“Taylor Swift tidak pernah menginjakkan kaki di Tempat syuting Layar Lebar ini, Ia tidak terlibat dalam pemilihan pemain atau keputusan kreatif apa pun,” kata juru bicara Swift saat itu.
“Ia tidak memberi musik untuk Layar Lebar ini, Ia tidak pernah melihat suntingan atau membuat catatan apa pun tentang Layar Lebar ini, Ia bahkan tidak menonton It Ends With Us Sampai saat ini beberapa minggu setelah dirilis ke publik, dan Baru saja berkeliling dunia selama tahun 2023 dan 2024,” lanjutnya.
“Hubungan Taylor dengan Layar Lebar ini Merupakan izin penggunaan satu lagu, ‘My Tears Ricochet.’ Mengingat keterlibatannya dalam pemberian lisensi lagu untuk Layar Lebar tersebut, yang Bahkan dilakukan oleh 19 Seniman lainnya, dokumen panggilan Lembaga Peradilan ini dirancang untuk menggunakan nama Taylor Swift guna menarik perhatian publik dengan menciptakan clickbait tabloid alih-alih berfokus pada fakta-fakta kasus ini,” tambah juru bicara tersebut.
(end)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA