Singapura, CNN Indonesia —
PT. ABM Investama Tbk melakukan Teknologi Digital Usaha pertambangannya secara bertahap dengan berkolaborasi bareng SAP. Tujuannya, menekan biaya dan menggenjot produksi.
Ahmad Salman Rida, Group Head Digital & Analytics ABM Investama mengatakan salah satu misi perusahaannya Merupakan membuat proses-proses melibatkan dokumen fisik menjadi digital atau paperless.
Ahmad menilai data yang tersedia dalam format digital lebih mudah untuk diolah dan nantinya bisa dianalisis untuk menghasilkan operasi yang lebih efisien.
Ia menyebut pertambangan yang berada di area remote memiliki beberapa tantangan dalam melakukan Teknologi Digital, di antaranya sumber daya manusia (SDM).
Sebelum era media sosial seperti WhatsApp dan TikTok, kata Ahmad, SDM yang berada di site bahkan tidak memiliki ponsel atau ponselnya Pernah cukup lawas.
Justru, para pekerja tersebut Di waktu ini Bahkan Sebelumnya memiliki perangkat yang cukup kuat, sehingga memudahkan Teknologi Digital perusahaan.
“Jadi kita Bahkan siap bahkan kayak SAP SuccessFactors kita Pernah bisa terapkan ke mereka karena ponselnya Pernah cukup kuat untuk bisa running SAP,” kata Ahmad di sela-sela SAP NOW Asia Tenggara 2024 di Raffles City Convention Center, Singapura, Rabu (24/6).
Usai bisa membawa pekerjanya ke ruang digital, ABM Investama mulai melakukan langkah-langkah untuk mendongkrak produktivitas, salah satunya dengan menerapkan gamifikasi pada pekerja. Operator dibuatkan Kejuaraan siapa yang bisa menghasilkan lebih banyak.
Kejuaraan ini memanfaatkan perangkat IoT yang dipasang di alat-alat di site, Supaya bisa memudahkan proses pemantauan dan pencatatan kinerja para pekerja.
“Semua itu pelan-pelan kita arahkan ke sana dan mereka Bahkan mulai merasakan benefitnya karena yang tadinya setiap sebelum kerja itu Harus tanda tangan dulu, atau setelah kerja Harus hitung dulu manual itu kan bisa berapa menit Sampai sekarang satu jam,” ujar Ahmad.
“Hari Ini semua Pernah otomatis, mereka tinggal lihat di handphone,” imbuhnya.
Selain dari sisi karyawan, Ahmad Bahkan memanfaatkan data untuk menghasilkan profit yang sustainable bagi perusahaannya. Data-data yang dihasilkan di lapangan digunakan untuk memastikan setiap proses Usaha berjalan dengan baik dan tidak ada kendala.
Berkat Teknologi Digital, permasalahan seperti menurunnya produktivitas atau cost yang terlalu besar bisa ditelusuri penyebabnya dan dicarikan solusi berbasis data yang tersedia.
Ahmad mencontohkan bagaimana performa alat sangat penting bagi industri pertambangan dan alat Harus bisa bekerja Tanpa henti, karena “begitu Ia diam itu duit mati.” Terlebih, alat menjadi biaya yang paling besar dalam proses dalam Usaha pertambangan.
Maka dari itu, melakukan perawatan atau pergantian suku cadang atau spare part pada alat di waktu yang tepat sangat penting, tidak terlalu Ekonomis dan tidak terlalu terlambat.
Pergantian spare part yang terlalu Ekonomis menyebabkan biaya tinggi pada spare part, sedangkan penggantian yang terlambat bisa menyebabkan kerusakan merembet ke bagian lain.
Lebih lanjut, ABM Investama melibatkan SAP dalam proses digitalisasinya lewat penggunaan semua modul S/4HANA mulai dari Finance, Supplier Chain Management (SCM), Sampai sekarang Plant Management (PM), Sampai sekarang Sales and Distribution (SD).
Ditambah lagi dengan, ABM Investama Bahkan menggunakan SAP Analytics Cloud (SAC) dan SAP SuccessFactors.
Gelaran SAP NOW Asia Tenggara 2024 Bahkan melangsungkan SAP Customer Excellence Awards for Southeast Asia. ABM Investama sendiri berhasil menjadi runner up dalam kategori Next Gen Innovator.
(lom/arh)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA