Jakarta, CNN Indonesia —
Thailand Sekarang mewajibkan turis asing untuk menunjukkan resep dokter Bila ingin membeli ganja. Peraturan baru ini bertujuan untuk mengekang penggunaan rekreasi yang meluas di berbagai pusat wisata di Thailand.
Pemerintah Thailand mengumumkan pada 27 Juni lalu bahwa penggunaan ganja Sekarang hanya diizinkan secara ketat untuk tujuan medis dan kesehatan saja, demikian dilansir dari CNN.
Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Somsak Thepsutin, menegaskan, hal itu Dianjurkan dipahami dengan jelas bahwa ganja hanya diizinkan untuk penggunaan medis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bawah aturan baru, turis Dianjurkan menyertakan sertifikat medis yang dikeluarkan oleh dokter, baik dari Thailand maupun negara asal mereka, untuk dapat membeli tunas ganja. Penggunaan medis yang diizinkan meliputi Perawatan mual akibat kemoterapi, epilepsi yang resistan Medis, atau nyeri saraf.
Toko ganja berlisensi Sekarang hanya diizinkan menjual kepada pelanggan yang memiliki resep medis yang sah. Mereka Bahkan diwajibkan untuk menyimpan catatan penjualan yang terperinci dan Berencana dikenakan pemeriksaan rutin oleh pihak berwenang.
Aturan baru ini Bahkan memberlakukan regulasi yang lebih ketat bagi penanam dan petani, melarang iklan komersial, serta melarang penjualan ganja melalui mesin penjual otomatis atau platform daring.
“Kami ingin memberi tahu turis bahwa mereka dipersilakan menikmati Kearifan Lokal dan alam Thailand, tetapi Thailand tidak seharusnya dilihat sebagai tujuan untuk penggunaan ganja rekreasi,” tutur Somsak.
Juru bicara pemerintah Thailand, Jirayu Houngsab, dalam sebuah pernyataan menyebut bahwa pemerintah Pernah memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk memperketat kendali atas penjualan ganja.
Hal ini karena banyak toko Pernah dibuka untuk menjual ganja baik untuk tujuan rekreasi maupun medis, membuatnya mudah diakses oleh anak-anak dan masyarakat umum. Kondisi ini bertentangan dengan niat pemerintah untuk menindak penggunaan Narkotika.
Sekalipun Thailand mendekriminalisasi penggunaan ganja rekreasi pada tahun 2022, pada awalnya kerangka regulasi yang jelas masih belum ada. Sejak saat itu, puluhan ribu Usaha terkait ganja Pernah bermunculan, terutama di area padat turis seperti Khao San Road di ibu kota Bangkok atau Pattaya.
Kamar Dagang Thailand sebelumnya memperkirakan bahwa industri ganja, termasuk produk medis, dapat mencapai nilai US$1,2 miliar pada tahun 2025.
(wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA