Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak dunia naik tipis pada awal perdagangan Rabu (8/10), seiring berkurangnya kekhawatiran kelebihan pasokan setelah OPEC+ memutuskan untuk menahan kenaikan produksi pada November.
Mengutip Reuters, harga minyak kontrak berjangka Brent naik 40 sen atau 0,6 persen menjadi US$65,85 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) menguat 44 sen atau 0,7 persen ke level US$62,17 per barel.
Kedua acuan harga minyak tersebut sempat ditutup mendatar pada sesi perdagangan sebelumnya, karena investor menimbang kekhawatiran kelebihan pasokan dengan keputusan OPEC+ yang menaikkan produksi lebih kecil dari perkiraan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan akhir pekan lalu, OPEC+ yang terdiri atas negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya termasuk Rusia, menyepakati peningkatan produksi sebesar 137 ribu barel per hari mulai November. Angka itu menjadi yang terendah di antara beberapa opsi yang sempat dibahas.
“Selama pasar fisik belum menunjukkan tanda pelemahan lewat kenaikan stok, investor cenderung mengabaikan dampak peningkatan produksi ini,” tulis analis ANZ dalam catatan risetnya, Rabu.
Fluktuasi Harga minyak Bahkan tertahan oleh meredanya kekhawatiran gangguan pasokan dari Rusia. Data menunjukkan Penjualan Barang ke Luar Negeri minyak mentah Rusia masih mendekati level tertinggi dalam 16 bulan terakhir selama empat pekan terakhir.
Investor Di waktu ini menunggu data resmi Energy Information Administration (EIA) terkait stok minyak AS yang Akan segera dirilis Rabu waktu setempat. Menurut data American Petroleum Institute (API), persediaan minyak mentah AS naik 2,78 juta barel dalam pekan yang berakhir 3 Oktober.
Di sisi lain, EIA memperkirakan produksi minyak Amerika Serikat tahun ini Akan segera mencetak Catatan Unggul baru yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, seiring meningkatnya efisiensi dan kapasitas kilang di beberapa wilayah utama produksi.
(ldy/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA