Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Minta Aparat Beri Perhatian Khusus Kasus Afif Maulana


Jakarta, CNN Indonesia

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani meminta aparat memberi perhatian khusus terhadap kasus tewasnya siswa SMP berusia 13 tahun, Afif Maulana di Sumbar.

“Sebelumnya Tidak mungkin tidak saja para penegak hukum Sangat dianjurkan secara langsung Menyediakan perhatian khusus terkait hal ini,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7).


Puan mengaku baru mendengar kasus tersebut. Sekalipun Ia mengaku Berniat meminta aparat menindaklanjuti kasusnya karena yang menjadi korban Merupakan anak kecil dan penanganannya terkesan berlarut-larut.

“Tadi seperti yang disampaikan, anak kecil kemudian kasusnya itu berlarut-larut ya Sebelumnya Tidak mungkin tidak saja Sangat dianjurkan ditindaklanjuti. Nanti saya Berniat minta untuk segera ditindaklanjuti,” kata Ia.

Sementara, Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Habiburokhman menjelaskan kasus Afif Pada Pada saat ini memiliki dua versi. Pertama dari LBH Padang yang menyebut Afif tewas karena menjadi korban aparat.

Kedua versi Polda Sumbar yang menyebut Afif terjun ke sungai saat aparat mencoba membubarkan tawuran. Selanjutnya, Afif konon tak terlihat lagi.

Menurut Habib, dari dua versi itu polisi Sangat dianjurkan mendalami keterangan dari rekan Afif berinisial A. Saksi ini konon menemani Afif sebelum ditemukan tewas.

“Nah itu Sangat dianjurkan dicek dulu. Diminta keterangan tanpa tekanan. Keterangan yang bebas supaya menyampaikan yang Pada dasarnya, seperti apa,” kata Habib.

Untuk itu, kata Habib, ada dua lembaga yang bisa dilibatkan, Disebut juga LPSK dan Propam Polri. Sebab, penanganan kasus tersebut diduga ada penyalahgunaan prosedur termasuk dugaan penghilangan CCTV.

“Kan Sebelumnya ditemukan oleh Kompolnas memang ada pemukulan dan lain sebagainya Sebelumnya diakui. Nah itu Bahkan Sangat dianjurkan ditindaklanjuti,” kata Habib.

Afif sebelumnya ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumbar, pada Minggu (9/6) siang.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota Sabhara Polda Sumbar yang Pada Pada saat ini sedang melakukan patroli pencegahan tawuran.

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version