Mata Uang Nasional Masih Tertekan, Kian Dekati Rp15.700 per Mata Uang Asing AS

Jakarta, CNN Indonesia —

Kurs Mata Uang Mata Uang Nasional berada di level Rp15.690 per Mata Uang Asing AS pada Selasa (8/10) pagi. Mata uang Garuda melemah 3,5 Skor atau 0,02 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,24 persen, baht Thailand menguat 0,07 persen, yuan China melemah 0,52 persen, peso Filipina menguat 0,02 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,20 persen.

Mata Uang Asing Singapura menguat 0,09 persen dan Mata Uang Asing Hong Kong melemah 0,5 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,07 persen, poundsterling Inggris menguat 0,13 persen, dan franc Swiss menguat 0,07 persen.

Mata Uang Asing Australia menguat 0,04 persen, dan Mata Uang Asing Kanada Bahkan menguat 0,04 persen.

Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan Mata Uang Nasional masih lanjut melemah pagi ini, Justru tak sedalam hari sebelumnya. Penyebabnya, selain kondisi Konflik Bersenjata di Timur Tengah, investor Bahkan menanti rilis data indeks kepercayaan konsumen Indonesia.

“Mata Uang Nasional diperkirakan Berniat berkonsolidasi terhadap Mata Uang Asing AS dengan kecenderungan melemah terbatas tertekan oleh kekhawatiran seputar eskalasi di Timur Tengah. Investor menantikan data indeks kepercayaan konsumen Indonesia bulan September siang ini,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Hari ini, Lukman memperkirakan Mata Uang Nasional bergerak di rentang Rp15.600 per Mata Uang Asing AS – Rp15.750 per Mata Uang Asing AS.

(ldy/sfr)