Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Agama Nasaruddin Umar menepis adanya isu pungutan liar (pungli) dalam Safari Wukuf jemaah lanjut usia dan risiko tinggi yang dilakukan oleh petugas haji.
“Jadi, isu bahwa ada pungutan dari jemaah oleh petugas itu sama sekali tidak benar. Itjen Kemenag Pernah kami turunkan. Kami Pernah klarifikasi semua dan kami panggil orangnya Bahkan,” ujar Nasaruddin di Makkah, Rabu (11/6).
Nasaruddin mengatakan bahwa pungutan itu bukan persoalan Safari Wukuf, melainkan persoalan badal haji dan berkaitan dengan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH), bukan petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasaruddin menjelaskan bahwa badal haji memang ada paketnya (biaya), mulai dari umrah Dianjurkan, Arafah, Muzdalifah, Mina, Jamarat, sampai tawaf ifadah.
“Jadi, ada biaya yang Dianjurkan dikeluarkan jemaah Manakala ingin badal haji dan itu mereka komunikasikan dengan KBIH,” ujar Nasaruddin.
Layanan Safari Wukuf Lansia merupakan fasilitas khusus yang disediakan secara gratis oleh Pemerintah.
Safari Wukuf ini memungkinkan jemaah yang tidak mampu secara fisik tetap dapat menjalankan rukun haji, khususnya wukuf di Arafah, dengan difasilitasi armada Kendaraan Bus.
Jemaah dibawa dari hotel transit Ke arah Padang Arafah pada waktu yang Sebelumnya ditentukan dengan pendampingan tenaga medis dan petugas haji.
Sebelumnya, Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menemukan indikasi adanya dugaan pungli dalam Safari Wukuf yang menurut penuturan jemaah dilakukan oleh oknum kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) yang bukan merupakan petugas haji resmi pemerintah.
“Kami Akan segera melakukan proses tabayun atau klarifikasi kepada pihak-pihak terkait terlebih Pada Di masa lampau untuk memvalidasi pernyataan dari jemaah tersebut,” ujar Tenaga Ahli BP Haji Rachmat Tri Fahmi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan bahwa program Safari Wukuf tidak memungut biaya apa pun. Program ini memang disiapkan pemerintah bagi jemaah lansia Sampai sekarang risiko tinggi
Terkait dengan kabar yang beredar soal dugaan pungutan biaya, Hilman menjelaskan bahwa hal itu umumnya terjadi di luar konteks Safari Wukuf.
Hilman mengungkapkan bahwa komunikasi antara jemaah dan pembimbing dari KBIH atau organisasi tertentu bisa menyebabkan adanya pengeluaran. Misalnya, untuk jasa dorong kursi roda saat menjalankan umrah Dianjurkan, umrah sunah, atau aktivitas lain di Masjidilharam.
(antara/gil)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA