NATO untuk Pertama Kali Sebut China Ancaman karena Sokong Rusia


Jakarta, CNN Indonesia

Pakta Lini belakang Atlantik Utara (NATO) untuk pertama kalinya menyatakan secara tegas bahwa China merupakan ancaman nyata karena Membantu Rusia menginvasi Ukraina.

Dalam sebuah deklarasi yang disetujui oleh 32 pemimpin aliansi pada Rabu (10/7), NATO menuding Beijing menjadi “pendukung yang menentukan Pertempuran Rusia melawan Ukraina.”


Aliansi Lini belakang itu lantas menuntut Supaya bisa China menghentikan pasokan senjata dan peralatan militer lain ke Rusia, serta berniat menjatuhkan Hukuman Bila dukungan itu terus berlanjut atau malah semakin besar.

Ini merupakan pertama kalinya NATO secara gamblang menyebut China sebagai ancaman. Sampai saat ini 2019, aliansi itu Belum secara resmi menyatakan demikian. NATO kerap menggunakan bahasa hambar untuk menggambarkan pandangannya terhadap China.

Kendati begitu, dalam deklarasi ini NATO tidak merinci apa Hukuman yang Nanti akan dijatuhkan bagi China Bila terus memasok senjata ke Kremlin.

Kemungkinan, langkah pertama yang dilakukan NATO Dikenal sebagai menjatuhkan Hukuman ekonomi yang melarang China mendekati beberapa pasar global.

Sampai setahun lalu, para pemimpin Eropa sebetulnya masih ragu-ragu untuk menekan Beijing. Khususnya Jerman, negara itu memandang China sebagai pasar penting untuk Kendaraan Pribadi kelas atas dan barang-barang mewah.

Banyak pemimpin Eropa menolak untuk mengeluarkan deklarasi yang keras terhadap Beijing pada 2022, ketika invasi Rusia ke Ukraina dimulai.

Sampai Pada akhirnya China dan Rusia semakin akrab, yang ditandai dengan penandatanganan kesepakatan kedua negara untuk “kemitraan tanpa batas.”

“Deklarasi itu menunjukkan bahwa sekutu NATO Hari Ini secara kolektif memahami tantangan ini dan menyerukan RRC untuk menghentikan kegiatan ini,” kata penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, seperti dikutip The New York Times.

AS sejak awal Sudah menyatakan bahwa China merupakan ancaman bagi NATO. Washington kerap Menyajikan bukti-bukti intelijen kepada NATO mengenai kegiatan persekongkolan yang dilakukan China.

Upaya AS itu Pada akhirnya berhasil setelah menerbitkan nama-nama perusahaan dan produsen China yang menyalurkan teknologi ke Rusia dalam daftar Hukuman ekonomi Kementerian Keuangan AS.

“Bila dukungan RRC ini berlanjut, itu Nanti akan merusak hubungannya di seluruh Eropa, dan Amerika Serikat Nanti akan terus menjatuhkan Hukuman pada entitas RRC yang terlibat dalam kegiatan ini, berkoordinasi dengan sekutu Eropa kami,” kata Sullivan.

Selain soal pasokan terhadap Rusia, deklarasi NATO Bahkan menyalahkan China atas “kegiatan siber dan hibrida berbahaya, termasuk disinformasi” yang ditujukan kepada AS dan Eropa.

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version