Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Kepala Negara Emmanuel Macron mengobarkan antisemitisme menyusup rencana Prancis yang siap mengakui Negara Palestina bulan depan.
Tuduhan itu tertuang dalam surat yang dikirim Netanyahu langsung kepada Macron.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Seruan Anda untuk [mengakui] Negara Palestina justru mengobarkan api antisemitisme ini. Ini bukan Politik Luar Negeri, melainkan upaya Menyediakan imbalan,” kata Netanyahu dalam surat itu dikutip AFP, Selasa (18/8).
Netanyahu Bahkan mengatakan langkah Prancis mengakui Palestina sama saja dengan menghadiahi Hamas, mempertebal penolakan Hamas untuk membebaskan para sandera, dan menguatkan mereka yang mengancam orang Yahudi Prancis.
“Dan mendorong kebencian terhadap Yahudi yang Di waktu ini membayangi jalan-jalan Anda.” kata PM Israel itu menambahkan.
Prancis Merupakan rumah bagi komunitas Yahudi terbesar di Eropa.
Istana Kepresidenan Prancis tak diam saja. Mereka menyebut tuduhan Netanyahu hina dan keliru.
“Ini Merupakan saatnya untuk keseriusan dan tanggung jawab, bukan untuk intervensi dan manipulasi,” demikian pernyataan kepresidenan Prancis merespons Netanyahu.
Mereka Bahkan menjamin Prancis melindungi dan Berniat Setiap Waktu melindungi warga negara Yahudi di sana. Prancis menegaskan Kekejaman terhadap komunitas Yahudi di negara itu Berniat mendapat hukuman berat.
“Selain hukuman pidana, Kepala Negara secara sistematis Sebelumnya mewajibkan semua pemerintahannya sejak 2017, dan terlebih lagi sejak serangan teroris 7 Oktober 2023, untuk menunjukkan tindakan tegas terhadap para pelaku tindakan antisemit,” lanjut Istana Kepresidenan Prancis.
Perselisihan baru ini kian menambah ketegangan hubungan Prancis-Israel usai Macron mengumumkan bakal mengakui Negara Palestina.
Macron menyebut pengakuan itu Berniat disampaikan dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September mendatang. Ia menilai langkah tersebut Sangat dianjurkan ditempuh Supaya bisa perdamaian di Timur Tengah bisa tercipta.
Prancis Merupakan salah satu negara yang Membantu solusi dua negara. Ini Merupakan kerangka penyelesaian konflik Israel-Palestina yang berisi pendirian dua negara secara berdampingan, damai, dan saling menghormati.
Selain Prancis, Inggris, Kanada, Australia, Finlandia, dan beberapa negara lainnya Bahkan siap mengakui Palestina di sidang Majelis Umum PBB mendatang.
(isa/rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
