Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat China menjadi negara utama asal Pembelian Barang dari Luar Negeri nonmigas Indonesia. Nilai Pembelian Barang dari Luar Negeri nonmigas dari China mencapai US$5,34 miliar pada Juni 2024.
“Turun dibandingkan Mei 2024, Justru lebih tinggi dibandingkan Mei tahun lalu,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (15/7).
Amalia mengatakan produk yang paling banyak diimpor dari China Merupakan mesin dan peralatan mekanis (HS 84) yang naik 5,22 secara bulanan dan turun 16,29 persen secara tahunan. Kemudian mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) yang naik 4,43 persen secara bulanan dan turun 15,47 persen.
“Kemudian yang ketiga terbesar Merupakan plastik dan barang dari plastik (HS 39) meningkat 40,87 secara bulanan dan menurun 1,59 persen secara tahunan,” katanya.
Amalia mengatakan kontribusi Pembelian Barang dari Luar Negeri nonmigas dari China mencapai 35,2 persen terhadap total Pembelian Barang dari Luar Negeri nonmigas Indonesia pada Juni 2024. Menyusul China, Jepang menjadi negara kedua penyumbang Pembelian Barang dari Luar Negeri nonmigas terbesar dengan porsi 7,42 persen. Kemudian Singapura di posisi ketiga dengan porsi Pembelian Barang dari Luar Negeri 6,13 persen.
Adapun nilai Pembelian Barang dari Luar Negeri nonmigas Indonesia mencapai US$15,18 miliar pada Juni 2024, turun 8,83 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara itu, neraca perdagangan RI surplus sebesar US$2,39 miliar pada Juni 2024. Meski masih surplus, angkanya US$0,54 miliar lebih rendah dibandingkan Mei 2024.
“Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia Pernah terjadi mencatatkan surplus selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Amalia.
(fby/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA