Jakarta, CNN Indonesia —
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov menolak Pakta Lini pertahanan Atlantik Utara (NATO) menjadi penjamin keamanan Ukraina Bila kedua negara sepakat berdamai mengakhiri tiga tahun invasi Moskow.
Dalam pertemuan di Gedung Putih pada awal pekan ini, Pemimpin Negara Amerika Serikat Donald Trump dan Sebanyaknya kepala negara Eropa sepakat mengirim pasukan ke Ukraina, tetapi belum ada rincian apakah pasukan itu bagian dari penjaga perdamaian atau untuk Mendukung Kyiv.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Bila ada tentara NATO yang secara resmi berada di wilayah Ukraina, itu Berniat menjadi tindakan agresi belaka. Itu berarti NATO berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan ini di pihak Ukraina,” kata Tolchenov saat konferensi pers di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Rabu (20/8).
Tolchenov mengatakan isu jaminan keamanan untuk Ukraina Pernah dibahas sebelumnya. Ia menyebut Rusia siap bertukar pendapat serta mencari jaminan.
“Tetapi bukan dari NATO, melainkan dari beberapa negara yang memiliki posisi penting di dunia modern dan memiliki pendekatan konstruktif terhadap Rusia dan krisis di sekitar Ukraina ini,” ujar Ia.
Artinya tak ada NATO sebagai penjamin keamanan Ukraina. Rusia, kata Tolchenov, Sudah menghargai upaya negara lain yang Bahkan ingin berkontribusi dalam perdamaian di negara Eropa timur itu.
“Sekaligus, saya ingin Anda mengetahui keberadaan apa yang disebut Group of Friends for Peace [Kelompok Sahabat untuk Perdamaian],” imbuh Ia. Dalam bahasa Rusia, grup itu disebut Groups of Friends for Peace in Ukraine.
Tolchenov lalu menjelaskan lebih lanjut soal kelompok itu. Negara anggota grup tersebut seperti Brasil dan China Sudah mengajukan diri menjadi mediator dalam konflik di Ukraina.
Saat ini Bahkan Bahkan anggota Groups Friends for Peace berjumlah 17 negara termasuk Indonesia. Dubes itu lalu mengatakan Bisa jadi beberapa anggota bisa berkontribusi menjadi penjamin Ukraina.
“Dan Indonesia, sejak tahun lalu, Indonesia Bahkan menjadi anggota Kelompok Sahabat untuk Perdamaian. Jadi Bisa jadi beberapa dari Kelompok Perdamaian ini bisa menjadi salah satunya,” ungkap Ia.
Pernyataan Tolchenov muncul usai Trump menggelar pertemuan dengan Pemimpin Negara Ukraina Volodymyr Zelensky dan Sebanyaknya kepala negara Eropa pada Senin.
Dalam pertemuan tersebut mereka membahas jaminan keamanan untuk Ukraina Bila kesepakatan damai dengan Rusia tercapai. Meskipun demikian, belum ada rincian lebih lanjut soal jaminan keamanan ini.
Zelensky mengatakan rincian itu bakal diresmikan satu minggu Sampai saat ini 10 hari ke depan. Salah satu kemungkinannya Merupakan kehadiran tentara NATO dalam bentuk intelijen, dan Menyajikan keamanan di udara, atau sekadar dana.
Trump sementara itu Sudah berjanji mengoordinasikan operasi penjaga perdamaian yang dipimpin Eropa dan Ukraina.
(isa/rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
