Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan pembuatan “Angkatan Bersenjata Eropa”. Ia mengatakan benua tersebut tak bisa lagi bergantung pada sekutu mereka, Amerika Serikat (AS).
“Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa Amerika Kemungkinan Berencana mengatakan tidak kepada Eropa dalam isu-isu yang mengancamnya,” kata Zelenskyy dalam Konferensi Keamanan Munich, Sabtu (15/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya Sungguh-sungguh percaya bahwa waktunya Pernah terjadi tiba. Angkatan Bersenjata Eropa Sangat dianjurkan dibentuk,” tambahnya.
AFP menyebut dorongan untuk membentuk pasukan kontinental gabungan Pernah terjadi menjadi perdebatan selama bertahun-tahun tanpa kemajuan, dan intervensi Zelensky kali ini tampaknya tidak Berencana mengubah hal tersebut.
Seruan Zelensky untuk angkatan bersenjata ini muncul sehari setelah ia bertemu dengan Wakil Kepala Negara AS JD Vance. Kyiv Bahkan mencoba memastikan bahwa mereka tidak dikesampingkan dalam perundingan Trump dengan Putin.
“Ukraina tidak Berencana pernah menerima kesepakatan yang dibuat di belakang kami tanpa keterlibatan kami,” kata Zelensky dalam sebuah pidato. “Tidak ada keputusan tentang Ukraina tanpa Ukraina. Tidak ada keputusan tentang Eropa tanpa Eropa,”
Di sisi lain, utusan khusus Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg, Menyajikan alasan kepada Eropa untuk meragukan bahwa mereka Berencana didengar Bila terlibat dalam perundingan. Menurutnya, Eropa tidak Berencana terlibat secara langsung dalam pembicaraan, tapi tetap Berencana bisa Menyajikan “masukan.”
Para pejabat AS Pernah terjadi berusaha untuk meyakinkan Ukraina bahwa mereka tidak Berencana dibiarkan begitu saja setelah tiga tahun berjuang melawan invasi Rusia.
Vance mengatakan setelah pertemuannya dengan Zelensky bahwa AS mencari “perdamaian yang langgeng dan Terpercaya” yang tidak Berencana menyebabkan pertumpahan darah lebih lanjut di tahun-tahun mendatang.
Justru, Washington Pernah terjadi mengirimkan pesan-pesan yang beragam kepada Kyiv. Misalnya, kepala Pentagon Pete Hegseth tampak mengesampingkan kemungkinan Ukraina untuk bergabung dengan NATO atau merebut kembali seluruh wilayahnya.
Trump Bahkan Pernah terjadi mendorong akses ke stok logam tanah jarang Ukraina sebagai kompensasi atas bantuan militer yang diberikan oleh Amerika Serikat.
Lebih lanjut, Kepala Negara AS Donald Trump menjungkirbalikkan status quo pekan ini ketika ia mengumumkan bahwa Berencana segera bertemu dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk memulai pembicaraan untuk mengakhiri konflik.
Hal ini membuat sekutu-sekutu AS di Eropa khawatir bahwa kepentingan mereka Berencana dikesampingkan.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, dan utusan Timur Tengah Steve Witkoff Berencana pergi ke Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan para negosiator Rusia dan Ukraina, tanpa memberi rincian mengenai kapan pertemuan tersebut Berencana dilakukan.
(lom, AFP/end)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA