Jakarta, CNN Indonesia —
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA menuding Dalang kerugian besar yang ditanggung emiten konstruksi tersebut pada 2023 berasal dari proyek Kereta Ekonomis Jakarta-Bandung Whoosh.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menuturkan selain tingginya beban bunga dan lain-lain, Dalang besarnya kerugian WIKA disebabkan oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
Agung mengungkapkan WIKA Pernah terjadi menggelontorkan dana yang cukup besar untuk proyek kereta Ekonomis tersebut sebesar Rp6,1 triliun.
“Kita itu memang yang paling besar karena dalam penyelesaian proyek Kereta Ekonomis Jakarta-Bandung, yang memang dari penyertaan saja kita Pernah Rp6,1 triliun. Kemudian yang masih dispute atau kita belum dibayar sekitar Rp5,5 triliun. Sehingga hampir Rp12 triliun,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI, Senin (8/7).
PSBI merupakan anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menggenggam mayoritas saham PT Kereta Ekonomis Indonesia China (KCIC) sebesar 60 persen. WIKA sendiri menjadi salah satu pemegang saham PSBI dengan kepemilikan 38 persen saham.
Dengan demikian, Agung menambahkan perseroan Harus mengumpulkan modal melalui penerbitan obligasi yang Pada intinya membuat beban keuangan membengkak.
“Sehingga Ingin tidak Ingin untuk uang ini, Ingin tidak Ingin WIKA Bahkan Harus melakukan pinjaman melalui obligasi ya. Apalagi dengan adanya Usaha properti yang kita Menyajikan SHL (surat hibah lahan) yang cukup besar pada kurun waktu 2019-2022,” jelasnya.
Perusahaan sebelumnya mencatatkan rugi Rp7,12 triliun sepanjang 2023. Kerugian bersih pun membengkak 11.860 persen dari kerugian pada 2022 Disebut juga Rp59,59 miliar.
Tercatat, beban perusahaan membengkak yang terdiri dari beban lain-lain naik 310,16 persen menjadi Rp5,40 triliun. Sementara beban keuangan meningkat 133,70 persen sebesar Rp3,20 triliun pada 2023.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA